Kamis, 04 November 2010

Makalah Peranan IPA dalam kehidupan

PERANAN IPA DALAM KEHIDUPAN
I. Pendahuluan
Setiap rosul, atau utusan dari yang Maha Pencipta seluruh alam, membawa mukjizat, yaitu satu pemberian dari Allah S.W.T. untuk melakukan hal yang luar biasa yang tidak mengikuti rumus sebab akibat.
Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir telah dikaruniai oleh Allah SWT dengan mukjizat ‘aqli (ma’nawi) dengan tujuan untuk membuktikan dakwah beliau hingga akhir zaman. Mukjizat yang bersifat ‘aqli ini adalah mukjizat yang dapat dipahami manusia dengan akal yang sehat, bebas dari emosi dan prasangka serta dengan mata hati yang murni yang masih dapat menerima hidayah.
Mukjizat ‘aqli itu terkandung dalam ajaran al qur’an dan sunnah. Mukjizat ini lebih istimewa dari segala mukjizat nabi-nabi sebelumnya, dan dapat dinikmati dari zaman Rasulullah SAW sampai hari kiamat. Mukjizat seperti ini lebih terkenal sebagai mukjizat ilmu yang meliputi berbagai bidang kajian ilmu pengetahuan dari ilmu social hingga ilmu alam atau ilmu empiris. Mukjizat berbentuk ilmu ini sesuai dengan perubahan zaman yang mengagungkan kecerdasan akal serta sains dan tehnologi.
Allah SWT telah berfirman :
       •    
Artinya : Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar…….
Di segala wilayah itu artinya di segenap bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu alam atau ilmu eksakta. Terdapat ayat-ayat al-Qur’an yang selalu mendorong manusia supaya berfikir serta mengkaji dan memahami alam raya.

II. Pembahasan
Ilmu Pengetahuan Alam (natural sciences) dalam hal ini meliputi fisika (ilmu alam), kimia dan ilmu hayat (ilmu tumbuh-tumbuhan, ilmu hewan, ilmu pertanian, ilmu kedokteran dengan rantingnya seperti ilmu fa’al, ilmu bedah) ilmu cuaca dan lain-lain. Dalam hal ini kami akan membahas sedikit ilmu pengetahuan alam yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari.
a. Fisika
Adalah ilmu yang mempelajari tentang materi (zat) dan energy. Materi adalah segala sesuatu yang dapat kita lihat dan dapat kita sentuh. Sedangkan energy adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Atau dengan kata lain fisika adalah ilmu yang mempelajari mengenai zat atau benda-benda mati yang kita dapati di sekitar kita.
Dalam al Qur’an, kita dapat menemukan fenomena-fenomena yang ada kaitannya dengan fisika diantaranya :
Allah berfirman dalam surat Al An’am ayat 125 :

                  •            
Artinya : Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya[503], niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

Sesungguhnya ini adalah pemikiran sederhana terhadap rasa, “tidak enak” atau dadanya sesak lagi sempit yang dirasakan orang di tempat yang tinggi, dan yang akan bertambah-tambah jika orang itu berada dalam tempat yang lebih tinggi. Dilihat dari segi fisika dada yang sesak itu disebabkan oleh kurangnya oksigen untuk bernapas. Mengapa semakin tinggi tempat jumlah oksigen semakin berkurang.
Zat apa saja, termasuk udara dipengaruhi oleh gaya grafitasi bumi. Udara cenderung tertarik ke bawah menuju ke bumi. Itulah sebabnya, kerapatan udara di daerah yang dekat dengan permukaan bumi lebih besar dari pada kerapatan udara di atasnya. Dengan konsep tersebut dapat kita pahami bahwa tekanan udara lebih tinggi pada daerah yang kerapatan udaranya besar dari pada daerah yang kerapatan udaranya kecil (renggang). Semakin jauh dari permukaan bumi, tekanan udara semakin berkurang.
Konsep tekanan ini tidak hanya berlaku pada zat gas saja tetapi juga pada zat padat dan juga zat cair.
Konsep fisika yang berhubungan dengan tekanan zat cair dapat kita lihat dalam firman Allah dalam surat hud ayat 37, sebagai berikut :
          •  
Artinya : Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim itu; Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.

Apakah yang dikehendaki Allah dalam hal ini? Perhatikanlah bagaimana kapal laut dapat terapung di atas air? Atau bagaimana benda dapat tenggelam dalam air?
Untuk menjawab pertanyaan itu dalam fisika dikenal adanya prinsip atau hokum Archimedes. Dalam prinsip ini diterangkan apabila sebuah benda padat dicelupkan ke dalam suatu cairan, maka cairan itu akan mengerjakan gaya apung (gaya yang arahnya ke atas) pada benda padat itu.
Berapa besarnya gaya apung itu ? masih menurut Archimedes, besarnya gaya apung itu sama dengan gaya berat yang bekerja pada volume cairan yang didesaknya (atau yang dipindahkannya) maksudnya adalah sebagai berikut :
Misalnya anda akan berendam ke dalam bak yang terisi penuh oleh air. Kemudian jika anda masuk ke dalam bak itu, maka sebagian dari air itu akan tumpah.
Nah gaya berat dari air yang tumpah itu sama dengan gaya apung yang bekerja pada badan anda.
Nah fenomena terapung, melayang, dan tenggelam ada kaitannya dengan gaya apung ini. Sebuah benda akan terapung dalam suatu cairan, apabila gaya apung yang bekerja pada benda itu lebih besar dari pada gaya berat benda itu. Selanjutnya sebuah benda akan melayang dalam cairan apabila gaya apung yang bekerja pada benda itu sama dengan gaya berat benda tadi. Dan yang paling akhir sebuah benda akan tenggelam ke dalam suatu cairan apabila gaya apung yang bekerja pada benda tadi lebih kecil dari pada gaya berat benda.
b. Kimia
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang IPA yang mempelajari tentang susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat dan perubahan materi, serta perubahan energy yang menyertai perubahan materi tersebut.
Ilmu kimia juga sangat berhubungan dengan biologi. Proses biologi di alam dan di dalam tubuh manusia dapat dijelaskan melalui konsep-konsep kimia. Proses fotosintesis dalam tumbuhan, proses respirasi dan proses metabolisme dalam tubuh manusia sebenarnya merupakan reaksi-reaksi yang melibatkan zat-zat kimia.
Dalam ilmu kimia salah satunya dipelajari mengenai susunan atau struktur suatu materi.
Allah berfirman dalam surat az zalzalah ayat 7 :
      
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.

Menurut Jabir Ibnu Hayyan Al Kufi (Geber)(738-813M) dari Kufah, terkenal sebagai bapak alkemi (ilmu kimia) Arab, mengemukakan bahwa dzarrah dalam ayat tersebut disamakan dengan atom, yang merupakan bagian terkecil dari suatu benda atau materi.
Mengenai kewujudan atom, al-Qur’an menyatakan, “Tiada luput daripada pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar dzarah (atom) di muka bumi ataupun di langit. Tidak pula yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar daripada itu melainkan semuanya tercatat dala kitab yang nyata, Luh Mahfudz.
Di sini dinyatakan bahwa ada benda yang lebih kecil daripada atom. Menurut fisika, atom dibentuk dari bahan yang lebih kecil yaitu proton, electron dan neutron.
Konsep ini mendorong ahli kimia Barat John Dalton untuk mengadakan penelitian dan akhirnya dapat mengemukakan sebuah teori tentang atom yang dikenal dengan Teori Atom Dalton (1810M) yang mengatakan bahwa :
1. Benda terdiri dari butiran-butiran kecil yang tidak dapat dibelah lagi yang disebut atom
2. Atom tidak dapat dimusnahkan atau diwujudkan melalui proses kimia
3. Semua bentuk atom dari satu unsur adalah serupa tetapi berlainan dari atom unsur yang lain.
Dalam kimia ini juga dipelajari mengenai perubahan materi, salah satu diantaranya adalah perubahan wujud. Misalnya apabila air dipanaskan maka akan berbentuk uap air (gas) dan sebaliknya bila air didinginkan sampai 0 0c, maka air akan membeku. Pada fenomena lain, bila kayu dibakar, maka akan berubah menjadi arang atau gas karbon dioksida dan air. Fenomena air berubah menjadi uap air atau es dan kayu menjadi arang dan uap air disebut perubahan materi.
Sebagai mana firman Allah SWT : (surat An Nur : 43)
  •                             •        
Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
Dari surat ini diketahui bahwa air yang ada dalam kehidupan kita dapat berada dalam tiga wujud yaitu wujud padat (es), wujud cair (air) dan berwujud gas yaitu berupa uap air (awan).
Atau dalam ayat yang lain : (surat yasin :80)
           
Artinya : Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu".
Ayat ini merujuk kepada bahan-bahan api yang berasal daripada pohon-pohon kayu yang hijau, yang menjadi sumber bahan api hidrokarbon, sama ada dalam bentuk kayu kering atau arang batu atau gas petroleum hasil dari pada pohon-pohon kayu yang tertanam, dihimpit dalam bumi hingga menjadi sumber api dan kuasa yang utama di zaman modern ini.

c. Biologi
Menurut bahasa, biologi berasal dari bahasa yunani bio yang artinya hidup dan logos yang artinya ilmu. Atau dapat disebutkan bahwa biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Dalam pengertian lain sains biologi adalah salah satu bidang ilmu tentang fenomena-fenomena, dan sangkut paut lembut atau kecil seperti virus atau bakteri sampai pada homo sapiens (manusia) yang telah diciptakan dengan bentuk dan strutur yang paling rumit.
Termasuk dalam hal ini adalah bidang botani (ilmu yang mengkaji mengenai tumbuhan) dan zoology (ilmu yang mengkaji mengenai hewan)
Perkara yang dikatakan alamiah atau alam semesta itu dianggap oleh orang islam sebagai ayat Allah dan mereka digalakkan mengkajinya seperti yang dinyatakan di beberapa tempat dalam al Qur’an karena melalui kajian-kajian alam semesta atau dunia, manusia itu mengetahui bagaimana indah dan menakjubkan ciptaan Allah SWT. Alam tabi’I di muka bumi ini menjadi satu kunci untuk beriman kepada adanya Pencipta yang Maha Esa. Jika sekiranya ciptaan-Nya begitu menakjubkan, lagi Pencipta (al-khaliq)itu sendiri.
Dalam bidang biologi kita dapat mengkaji dan memahami kebijaksanaan Allah SWT dalam alam semesta dan seterusnya menimbulkan kesadaran bahwa kita adalah hamba Allah. Mungkin dengan pertanyaan-pertanyaan seperti :
1. Siapakah yang membuat biji benih itu berkecambah dan tumbuh dari bumi ?
2. Siapakah yang menyebabkan turunnya hujan ?
Semua memerlukan jawaban yang dapat ditemukan melalui kajian dan penelitian yang teliti dibuat terhadap alam tabi’i.
Dalam al Qur’an terdapat beberapa ayat yang berkaitan dengan biologi, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut , diantaranya sebagai berikut :
Firman Allah SWT, dalam surat Al An’am ayat 99 :
                   •     •   • •            •      
Artinta : Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
Dan dalam surat Ar Ra’d ayat 4, Allah juga berfirman :
    •                  •      
Artinya : Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.

Melihat ayat tersebut, coba kita pikirkan keberadaan satu pohon rambutan. Tiap-tiap pohon buahnya berlainan menurut jenis, ada yang manis dan ada yang tidak manis. Ada yang berkulit merah, ada yang berkulit kuning dan sebagainya. Semua jenis buah rambutan memperoleh air yang sama dan tumbuh di atas tanah yang sama. Perbedaan jenis terkandung di dalam inti sel biji-biji rambutan tersebut. Penelitian atas inti sel itu lebih menakjubkan para ilmuwan.
Dari beberapa ayat-ayat tersebut di atas kita akan tahu bahwa dalam alam semesta terdapat unsur-unsur yang :
1. Teratur, mengikuti peraturan tertentu
2. Sempurna, sesuai dengan maksud ciptaannya
3. Harmonis, saling bantu membantu antara satu dengan yang lain, bahkan ada yang berhubungan erat antara satu dengan yang lain dalam sesuatu alam sekitar atau ekologi. Misalnya, jika kita menebang hutan tanpa aturan, maka akan terjadi banjir, atau jika pupuk kimia digunakan tanpa aturan, tanah menjadi gersang dan keras. Selain itu di alam pun terdapat siklus tertentu seperti siklus air, siklus oksigen, siklus kehidupan yang mana siklus ini merupakan proses terus menerus yang menakjubkan, tepat dan jitu, serta seolah-olah akan berlangsung selama-lamanya.
III. Kesimpulan
1. Sumber daya penggerak umat islam adalah al Qur’an dan al Sunnah, terdapat banyak ayat yang menyuruh umat islam mencari ilmu.
2. Yang menjadi satu kebenaran bagi al Qur’an ialah ayat yang mendesak manusia untuk memperhatikan alam sekitarnya.
3. Al Qur’an menegaskan umat islam untuk membuat penelitian dan kajian serta menggalakkan sifat sabar menghadapi berbagai percobaan dan dugaan. Inilah salah satu ciri sains yang penting terutama dalam menjalani pengujian atau membuat perhatian dan penelitian.

IV. Daftar Pustaka
1. Tim penulis fisika, Fisika madrasah Tsanawiyah / Sederajat kelas VII, Kurikulum 2004, Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2004.
2. Tim Penyusun Kimia, Kimia Madrasah Tsanawiyah Kelas VII, Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, Thun 2004.
3. Prof. S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Peradapan Modern, P3M, Jakarta 2006.
4. DR. Maurice Bucaille, Bibel, Qur’an dan Sains Modern, Bulan Bintang, Jakarta 1978.
5. Departemen Pendidikan Nasional, Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, Pusat Perbukuan, Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Perbukuan Dasar dan Menengah, Tahun Anggaran 2003.
6. Sulaiman Nurdin, Sains Menurut Perspektif Islam, Dewan Bahasa dan Pustaka kuala lumpur, Dwi Rama, Tahun 2000.
7. Al Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, tahun 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar