Kamis, 04 November 2010



Ayoooo.... cepat mandi keburu ada ombak besar ndak jadi mandi lhoooooooooo....
horeeeeee aku tekan laut....
Ibu aku tekan laut....
koment santri madin husnul Khatimah. hahahahah

Asatidz Madin Gebyuran neng laut

Torehan Pena Seorang Guru

Torehan Pena Seorang Guru: Makalah Berdirinya Al Irsyad dan Peranannya

Torehan Pena Seorang Guru: Makalah Berdirinya Al Irsyad dan Peranannya

Makalah Berdirinya Al Irsyad dan Peranannya

SEJARAH BERDIRINYA AL-IRSYAD DAN PERANANNYA
DALAM MEMAJUKAN PERADABAN ISLAM DI INDONESIA

I. Pendahuluan
Gerakan pembaharuan Islam, tidak bisa dilepaskan dari peran Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1787M) di Arab Saudi dan Muhammad Abduh (1849-1905M) di Mesir. Abdul Wahhab berdakwah secara otentik, sebuah pola dakwah model Islam pada zaman Nabi dan sahabatnya. Kala itu kaum muslimin hidup berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadits, tanpa intervensi akal atau ijtihad terhadap Al-Qur’an. Mereka inilah yang disebut kaum salafi.
Lain Abdul Wahhab, lain pula Muhammad Abduh. Menurut Abduh, kembali ke ajaran Salafi-kembali ke al-Qur’an dan As-Sunah saja tidak cukup. Ajaran Islam, menurut Abduh, harus dikembalikan kepada aslinya dengan interpretasi yang disesuaikan dengan keadaan modern. Karena itu, dalam pandangan Abduh, pintu ijtihad perlu dibuka, taklid buta pada pendapat ulama mesti dihindari.
Al-Qur’an dalam pandangan Abduh, berbicara kepada akal, bukan kepada hati manusia. Dan, akal itu bias diasah serta ditumbuh kembangkan melalui system pendidikan. Karena itu, gerakan pembaharuan Abduh, yang dilanjutkan seorang muridnya, Rasyid Ridha (1865-1935) adalah dengan memperbaiki kurikulum pendidikan. Dengan cara itu, umat Islam akan mengalami kemajuan berarti dalam pergaulan global.
Semangat Abdul Wahhab dan Abduh diwarisi oleh generasi sesudahnya. Implementasinya bisa beragam bentuk. Mulai dari kancah ilmiah, pendidikan, dakwah bil-lisan dan bil hal, sampai politik praktis. Semua dengan semangat tunggal: menegakkan syiar Islam di bumi Allah ini.
Hal ini juga yang diharapkan dengan berdirinya Al-Irsyad oleh para pendirinya, yaitu untuk mensiarkan pengetahuan alam sesuai Islam dan menyebarkan kebudayaan Arab yang sesuai dengan ajaran Allah (Al-Qur’an dan Sunah).
II. Pembahasan
1. Sejarah berdirinya Al Irsyad
a. Latar belakang berdirinya Al-Irsyad
Lahirnya organisasi Al-Irsyad diprakarsai orang-orang Arab non-sayyid yang tidak puas dengan Jamiat Khair. Ketidakpuasan itu dilatar belakangi perbedaan pandangan tentang stratifikasi social dalam masyarakat Arab di Indonesia, diantaranya dalam permasalahan:
1) Kafa’ah (kesetaraan dalam perkawinan)
Tidak diperbolehkan untuk menikahkan wanita sayyid dengan non-sayyid, walaupun ia menyetujuinya dan mengesampingkan hak kesejajarannya bahkan dengan persetujuan wali. Hak kesejajaran didasari harga diri.
2) Taqbil (mencium tangan sayyid bila bersalaman)
Orang bukan sayyid diwajibkan mencium tangan kalangan Arab yang menyandang gelar sayyid.
b. Pendiri-pendiri Al-Irsyad
Para pendirinya sebagian besar pedagang atau pengusaha dan ulama keturunan suku Arab. Pendiri-pendiri al-Irsyad diantaranya adalah :
1) Syeikh Ahmad Soorkati
Beliau mempunyai nama lengkap Ahmad Muhammad Soorkati al-Ansari. Lahir di desa Udfu, Jazirah Arqo, Dongula, Sudan, tahun 1875 M. Ayahnya, Muhammad al-Ansari adlah seorang ulama tamatan Al-Azhar Kairo, Mesir. Dalam bahasa Sudan, Soorkati, berasal dari kata ‘sur’ yang berarti kitab, dan ‘katti’ yang berarti banyak, jadi Soorkati punya arti ‘banyak kitab’.
2) Syeikh Umar bin Manggus
3) Saleh bin Ubaid Abdat
4) Said bin Salim Masyhabi
5) Salim bin Umar Balfas
6) Abdullah Harharah, dan
7) Umar bin Saleh bin Nahdi
Diantara para pendiri tersebut, Syeikh Ahmad soorkati adalah tokoh yang dilihat sebagai tempat meminta fatwa.
Para pendiri memberi nama organisasi ini al-Irsyad, menurut Majlis Dakwah Al-Irsyad, nama ‘Irsyad’ mengacu pada nama Jam’iyat al-Da’wah wa Al-Irsyad yang didirikan Rasyid Ridha di Mesir. Organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan dan social keagamaan.
c. Perkembangan Al-Irsyad
Berdirinya al-Irsyad tidak dapat dipisahkan dari organisasi Jamiat Khair, karena kedatangan Syaikh Ahmad Soorkati ke Indonesia atas undangan Jamiat Khair, sebagai guru di sekolah Jamiat Khair. Rupanya keharmonisan tidak selalu seiring antara Ahmad Soorkati dengan Jamiat Khair, dengan adanya peristiwa yang dikenal dengan ‘fatwa Solo’ maka pada tanggal 6 September 1914, setelah 2 tahun mengabdi di Jamiat Khair, Soorkati mengundurkan diri, karena dirinya merasa sudah tidak lagi diperlukan.
Keluar dari Jamiat Khair, Soorkati ditampung oleh Umar Manggus, seorang pemuka masyarakat Arab di Jakarta yang bukan keturunan ‘Alawi, kemudian beliau diberi kepercayaan untuk memimpin madrasah yang didirikan oleh komunitas masyarakat Arab non-‘alawi. Madrasah tersebut diberi nama al-Irsyad al-Islamiyah wa al-Irsyad al-‘Arabiyah yang lebih dikenal dengan sebutan al-Irsyad. Pada tanggal 11 Agustus 1915, al-Irsyad mendapat status hukum dari pemerintah Belanda. Meskipun demikian, pihak al-Irsyad mencatat hari kelahirannya pada 6 September 1914, yang bertepatan dengan dibukanya madrasah pertama di Jati Petamburan, Jakarta.
Seiring dengan kemajuan al-Irsyad, pihak ‘Alawi cemburu berat. Lalu mereka melakukan maneuver-manuver politik yang sifatnya fitnah. Bahkan, mereka pun sempat mendekati konsul Inggris, agar para anggota al-Irsyad tidak boleh memasuki wilayah jajahan Inggris. Tidak hanya itu, untuk melaksanakan ibadah haji saja, mereka dihalang-halangi, dengan berbagai cara, antara lain memberikan informasi yang tidak benar kepada pihak-pihak yang berwenang.
Pada tahun 1920, semua bentuk larangan dan hambatan yang dilakukan pemerintah Inggris terhadap jamah al-Irsyad bisa dicairkan. Upaya-upaya untuk berdamai dengan ‘Alawi pun mulai dirintis. Menyadari keadaan yang tidak juga membaik, dan demi kerukunan antar masyarakat, Soorkati mengundurkan diri dari al-Irsyad, tahun 1921.
Soorkati mundur dari al-Irsyad karena ia ingin perguruan yang dikelolanya itu maju. Agar bias maju, diperlukan beberapa persyaratan antara lain hadirnya guru-guru yang berkualitas, sistem pendidikan dan sarana penunjang. Semua itu memerlukan dana, sementara al-Irsyad sebagai ormas yang belum kuat secara finansial, belum mampu menopang keinginan Soorkati tersebut. Maka, Soorkati memutuskan untuk mundur sementara, lalu ia berdagang, dengan harapan hasil upayanay itu nantinya bias mengembangkan perguruan al-Irsyad, sebagaimana yang ia cita-citakan.
Pada tahun 1923, Soorkati merintis lembaga pendidikan diluar stuktur organisasi al-Irsyad. Madrasah al-Irsyad al-Islamiyah namanya, didanai oleh para dermawan yang dekat dengan Soorkati. Walhasil, madrasah yang didirikan Soorkati berhasil dan maju pesat, sementara madrasah milik jamiah al-Irsyad, yang ditinggalkannya mengalami kemunduran.
Semua madrasah al-Irsyad dimaksudkan untuk menampung atau menerima semua anak-anak Muslim bukan hanya keturunan Arab. Tidak seperti pondok pesantern yang menekankan penghafalan masalah teologi dan hokum, sekolah al-Irsyad mencoba membekali siswanya dengan ajarn Islam yang komprehensif. Madrasah al-Irsyad menekankan pelajaran bahasa Arab karena merupakan basis dari ilmu pengetahuan yang berasal dari ilmuwan Muslim. Al-Irsyad lebih memilih karya-karya Muhammad Abduh dan Rashid Ridha sebagai cara terbaik menghidupkan kembali Islam. Dengan mengikuti konsep-konsep reformasi yang dijelaskan lebar oleh kedua orang ini, Al-Irsyad menyakini bahwa revitalisasi Islam akan terjadi.
Keberhasilan al-Irsyad mendapat tempat yang dihormati oleh masyarakat Muslim Indonesia adalah bukti ketangguhannya mencoba menjalankan kegiatan pendidikan. Al-Irsyad berhasil mendapatkan dukungan dari dalam dan luar, yaitu masyarakat Muslim Indonesia dan reformis Mesir. Tak lama setelah madrasah al-Irsyad didirikan, kontak dengan gerakan Muslim modern yang lain menjadi lebih erat, khususnya dengan Muhammadiyah. Kedua organisasi ini membentuk tahap awal pembentukan gerakan reformasi di daerah koloni. Al-Irsyad didirikan untuk menyebarkan paham modernisme Islam, organisasi ini tidak begitu peduli dengan membentuk sistem yang mencerminkan sifat penduduk asli, bahkan mencoba menghilangkan kepercayaan setempat dan tindakan yang bertolak belakang dengan ajaran aslinya. Al-Irsyad tidak mencoba menyerupai pondok pesantren yang menjadi pusat pembelajaran Muslim tradisional. Sebaliknya, Al-Irsyad berjalan bersama Muhammadiyah di Jawa dan mewakili usaha-usaha memerangi ide-ide kuno dan mendidik Muslim Indonesia cara-cara hidup modern. Dari segi pendidikan Al-Irsyad lebih memperhatikan bagaimana membekali siswa-siswanya dengan pendidikan agama, yang akan membantu mereka berhadapan dengan ide-ide reformasi. Adapun secara umum tujuan pendidikan pada sekolah-sekolah yang bernaung di bawah al-Irsyad adalah pembentukan watak, pembentukan kemauan serta latihan untuk melaksanakan kewajiban.
Dikenal sebagai cendekiawan dan intelektual Ahmad Soorkati tidak menulis banyak buku. Tetapi beliau lebih banyak mengeluarkan fatwa-fatwa yang ada hubungannya dengan pelaksanaan kehidupan masyarakat sehari-hari. Dari tulisan-tulisannya tampak Ahmad soorkati menyadari kaum Muslim di Indonesia masih sangat lemah dan ia berkeinginan menebalkan keimanan mereka. Keadaan moral, social dan intelektual juga sangat rendah, ditandai dengan adanya kebiasaan yang sangat tidak dianjurkan Islam. Melihat kondisi ini Ahmad Soorkati menyimpulkan, bahwa jalan keluarnya adalah kembali mengajarkan Islam sesuai yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, ia berpendapat tujuan inilah yang terpenting dari semua tujuannya.
Tujuan-tujuan itu dipaparkan Ahmad Soorkati dalam pengantar yang ditulisnya di al-Dhakirah :
• Memperlihatkan hadis-hadis yang palsu dan kisah-kisah yang direkayasa, namun dipercayai sebagai ajarn Islam oleh Muslim di Indonesia
• Untuk membuktikan bahwa argumentasi-argumentasi yang kontra-Islam salah dengan menggunakan dalil al-Qur’an dan hadis Nabi. Ia juga berharap dengan cara ini Muslim Indonesia akan melaksanakan rukun Islam dengan benar
• Untuk menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang menganjurkan kebajikan, sesuai untuk segala zaman dan semua Negara
• Untuk mendorong kaum Muslim agar mengikuti kemajuan dan tidak didekte oleh kekuasaan atau pengaruh asing
d. Peranan Al-Irsyad dalam Memajukan Peradaban Islam di Indonesia
1) Prinsip-prinsip Gerakan Al-Irsyad
Gerakan Al-Irsyad yang dengan cepat berkembang, didirikan dengan didasari lima prinsip, yang kemudian dikenal dengan konsep pembaharuan Islam yang menjadi anutan organisasi, yaitu :
• Untuk meneguhkan doktrin persatuan dengan membersihkan sholat dan do’a dari kontaminasi unsur politheisme (kemurnian Tauhid)
• Untuk mewujudkan kesetaraan di antara kaum muslim dan mencari dalil yang shahih di al-Qur’an dan Sunah, serta mengikuti jalan yang salaf untuk semua solusi masalah agama yang diperdebatkan.
• Untuk memerangi taqlid a’ma (penerimaan membabi buta) yang berkonflik dengan dalil aqli (sesuai akal) dan dalil naqli (sesuai al-Qur’an dan Sunah).
• Untuk mensiarkan pengetahuan alam sesuai Islam dan menyebarkan kebudayaan Arab yang sesuai dengan ajaran Allah
• Mencoba untuk menciptakan pemahaman dua arah antara muslim Indonesia dan Arab.
2) Dengan melalui media informasi, diantaranya :
selain dengan mendirikan lembaga pendidikan dengan berbagai jenjang atau tahapan, al-Irsyad juga menyebarkan ide-idenya dengan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan, tabligh, ceramah, kelompok studi, serta penerbitan brosur atau bulletin berkala melalui Sharikah Tijariyah li-al-Tab wa al-Nashr ( usaha untuk percetakan dan penerbitan) yang dibentuk di bawah naungan Sayyid Muhammad bin Rais bin Thalib. Lembaga tersebut telah mencetak berbagai bulletin untuk kemajuan al-Irsyad, diantaranya :
• Pada tahun 1920, telah menerbitkan majalah yang pertama dengan nama al-Salam
• Majalah kedua, dengan nama al-Irsyad
• Pada tahun 1923, kembali menerbitkan bulletin yang diberi nama al-Dhakhirah (peringatan), yang isinya banyak mengandung kupasan tentang persoalan keagamaan dan menjawab persoalan yang diajukan para pembacanya
• Pada tahun 1925, telah menerbitkan al-Masail al-Thalath, berisi tentang fatwa kepada pimpinan Muhammadiyah yang mempertanyakan mengenai al-din (agama), al-dunya (dunia) dan Ijtihad. Jawaban-jawaban Ahmad Soorkati dalam bentuk fatwa pada Muhammadiyah ini terangkum dalam terbitan tersebut

Instrumen Akreditasi 2010 MI Mif 01

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
PENDUKUNG AKREDITASI SD/MI


Nama Sekolah/Madrasah : MI MIFTAHUL ULUM 0
Nomor Statistik Sekolah/Madrasah (SSN/M) : 111233740050
Nama Kepala Sekolah/Madrasah :Istolik Makmun S.Ag.
Alamat Sekolah/Madrasah : Jl. Attaqwa N0.01
Kel. Rowosari
Kec. Tembalang Kota Semarang

I. STANDAR ISI
1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah saudara).

No Komponen muatan KTSP
1 Mata Pelajaran:
1. Al Qur’an Hadits
2. Akidah Akhlak
3. Fiqih
4. SKI
5. Pendidikan Kewarganegaraan
6. Bahasa Indonesia
7. Bahasa Arab
8. Matematika
9. Ilmu Pengetahuan Alam
10. Ilmu Pengetahuan Sosial
2 Mata pelajaran muatan lokal:
1. Bahasa Jawa
2. Bahasa Inggris
3. TIK
4. Baca Tulis Al qur’an (BTA)
3 Kegiatan pengembangan diri:
1. Pramuka
2. Marching Band
3. Komputer
4. Olah Raga
5. Pidato
6. Kaligrfi
7. seni baca alqu’an
4 Pengaturan beban belajar *
5 Ketuntasan belajar:**
1. Al Qur’an Hadits KKM= 60
2. Akidah Akhlak KKM= 60
3. Fiqih KKM= 60
4. SKI KKM= 50
5. PKn KKM= 60
6. Bahasa Indonesia KKM= 60
7. Bahasa Arab KKM= 50
8. Matematika KKM= 50
9. IPA KKM= 60
10. IPS KKM= 60
11. Bahasa Jawa KKM= 60
12. Bahasa Inggris KKM= 50
13. Penjasorkes KKM= 60
14. SBK KKM= 70
15. TIK KKM=60
6 Kriteria Kenaikan kelas:***
1. Nilai semua mata pelajaran > KKM masing-masing mata pelajaran
2. Naik bersyarat apabila ada paling banyak 4 mapel bernilai di bawah KKM
3. Tidak naik kelas bila memiliki nilai di bawah KKM lebih dari 4 mapel atau memiliki nilai < 50
Kriteria Kelulusan:
1. Nilai semua mata pelajaran > KKM
2. Nilai UASBN > SKL
3. Nilai UAMBN tertulis dan praktek minimal 6,00
7 Pendidikan kecakapan hidup:
1. Berkomoniksi dengan pengajar ,orang tua dan masyarakat
2. Ketrampilan berkarya
8 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dalam bentuk : Seni dan Olah Raga
Keterangan * Lampirkan Kalender akademik dan jadwal pelajaran
** Isi dengan singkatan mata pelajaran dan KKM
*** Lampirkan kriteria kenaikan kelas dan kelulusan


2. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum.

No Pihak-pihak yang terlibat
1 Kepala Madrasah
2 Guru
3 Komite Sekolah/madrasah atau penyelenggaraan lembaga pendidikan


3. Prinsip pengembangan KTSP sekolah/madrasah.

No Prinsip pengembangan KTSP
1 Berpusat pada potensi, perkembangan dan kepentingan siswa dan lingkungan
2 Beragam hdan terpadu
3 Tanggap terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4 Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5 Menyeluruh dan berkesinambungan
6 Belajar sepanjang hayat
7 Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah





4. Mekanisme yang dilalui dalam penyusunan KTSP.

No Mekanisme yang dilalui
1 Melibatkan tim penyusun (guru, konselor, Kepala Madrasah, Komite Madrasah)
2 Dilakukan melalui Workshop
3 Kegiatan reviuw dan revisi
4 Menghadirkan narasumber
5 Finalisasi KTSP
6 Pemantapan dan penilaian
7 Pendokumentasian hasil penyausnan kurikulum

5. Prinsip pelaksanaan KTSP.

No Prinsip pelaksanaan KTSP
1 Siswa dapat layanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya
2 Menegakkan 5 pilar belajar
3 Siswa mendapat layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan percepatan
4 Hubungan siswa dan guru yang harmonis
5 Menggunakan pendekatan multi strategi dan multimedia
6 Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya

6. Mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan sekolah/madrasah.
a. Bahasa Jawa
b. Bahasa Inggris
c. TIK
d. Baca Tulis Al Qur’an (BTA)

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan mata pelajaran muatan lokal.

No Pihak-pihak yang terlibat
1 Kepala Madrasah
2 Guru
3 Komite Madrasah
4 Dinas Pendidikan Kota dan Kementrian Agama
5 Instansi terkait di daerah

7. Jenis-jenis kegiatan konseling yang dilakukan sekolah/madrasah.
a. Konseling belajar
b. Konseling pribadi
c. Konseling sosial
d. Konseling karir
8. Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan sekolah/madrasah.
a. Pramuka
b. Marching Band
c. Komputer
d. Tari Daerah
e. Rebana

9. Kesesuaian antara indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi.

No Mata Pelajaran Tingkat Kesesuainan
Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai Sangat Tidak Sesuai
1 Al Qur’an Hadits √
2 Aqidah Akhlak √
3 Fiqih √
4 SKI √
5 Bahasa Arab √
6 PKn √
7 Bahasa Indonesia √
8 Matematika √
9 IPA √
10 IPS √

10. Beban belajar yang ditetapkan oleh sekolah/madrasah

No Pembelajaran Jumlah
1 1 jam tatap muka kelas 1 s.d. 3 35 Menit
2 1 jam tatap muka kelas 4 s.d. 6 35 Menit
3 Jumlah jam pembelajaran per minggu kelas 1 s.d. 3 24-42 Jam
4 Jumlah jam pembelajaran per minggu Kelas 4 s.d. 6 42-48 Jam
5 Jumlah minggu efektif per tahun 34-39 Minggu

11. ---

12. ---








13. Dokumen pengembangan silabus (Isi jenis dokumen yang relevan dengan kegiatan pengembangan silabus).
No. Langkah pengembangan silabus Ketersediaan Dokumen*
Ada Tidak
1 Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar (pemetaan) √
2 Mengidentifikasi materi pokok/ pembelajaran √
3 Mengembangkan kegiatan pembelajaran √
4 Merumuskan indikator pencapaian kompetensi √
5 Menentukan jenis penilaian √
6 Menentukan alokasi waktu √
7 Menentukan sumber belajar √
*) isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom “ada” atau “tidak”.

14. Mata pelajaran yang memiliki silabus pelajaran yang disiapkan oleh guru mata pelajaran.
No Mata Pelajaran Kelas
1 Al Qur’an Hadits 1-6
2 Aqidah Akhlak 1-6
3 Fiqih 1-6
4 SKI 1-6
5 Bahasa Arab 1-6
6 PKn 1-6
7 Bahasa Indonesia 1-6
8 Matematika 1-6
9 IPA 1-6
10 IPS 1-6
11 Bahasa Jawa 1-6
12 Bahasa Inggris 1-6
13 Penjasorkes 1-6
14 SBK 3-6
15 TIK 1-6

15. ---











16. KKM mata Pelajaran.
No Mata Pelajaran Nilai KKM (1-100)
1 Al Qur’an Hadits 60
2 Aqidah Akhlak 65
3 Fiqih 65
4 SKI 60
5 Bahasa Arab 60
6 PKn 65
7 Bahasa Indonesia 65
8 Matematika 60
9 IPA 60
10 IPS 65
11 Bahasa Jawa 60
12 Bahasa Inggris 60
13 Penjasorkes 70
14 SBK 70
15 TIK 60

17. Aspek yang diperhatikan dalam penentuan KKM.
No Aspek yang Diperhatikan Ya Tidak
1 Karakteristik siswa √
2 Karakteristik mata pelajaran √
3 Kondisi sekolah/madrasah √
*) isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom “ya” atau “tidak”.

18. Komponen kalender akademik sekolah/madrasah.
No Komponen Ketersediaan *
Ada Tidak
1 Jadwal awal tahun pelajaran √
2 Minggu efektif √
3 Pembelajaran efektif √
4 Hari libur √
Keterangan: * Isilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “Ketersediaan”












II. STANDAR PROSES
19. Mata pelajaran yang memiliki RPP dengan lengkap.
No. Mata pelajaran
1 Al Qur’an Hadits
2 Aqidah Akhlak
3 Fiqih
4 SKI
5 Bahasa Arab
6 PKn
7 Bahasa Indonesia
8 Matematika
9 IPA
10 IPS






20. Mata pelajaran yang RPP-nya telah memenuhi 6 prinsip penyusunan RPP.
No. Mata pelajaran
1 Al Qur’an Hadits
2 Aqidah Akhlak
3 Fiqih
4 SKI
5 Bahasa Arab
6 PKn
7 Bahasa Indonesia
8 Matematika
9 IPA
10 IPS
11
12
13
14
15

21. Persyaratan proses pembelajaran.
No Persyaratan proses pembelajaran
1 Jumlah siswa tiap kelas = siswa
2 Jumlah jam beban mengajar guru = 24 jam/minggu
3 Perbandingan jumlah buku teks : siswa = 1 : 1
4 Pengelolaan kelas yang dilakukan:
Menyesuaikan materi dan proses pembelajaran
22. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan.
No. Langkah-llangkah pembelajaran
1 Kegiatan awal
2 Kegiatan inti
3 Kegiatan akhir
4 Penugasan


23. ---

24. Pelaksanaan pembelajaran:
Kelas Pendekatan
Tematik Mata pelajaran Lain-lain
I √
II √
III √
IV √
V √
VI √

25. Pemantauan proses pembelajaran.
No Tgl. Pemantauan Nama Guru yang dipantau Tahab yang dilakukan
1
2
3
4
5






26. Supervisi proses pembelajaran.
No. Tgl. Supervisi Nama Guru yang disupervisi Cara yang dilakukan
1
2
3
4
5






27. Evaluasi proses pembelajaran.
No. Tgl. Evaluasi Nama Guru yang dievaluasi Aspek yang dilakukan
1
2
3
4
5






28. Pelaporan pengawasan proses pembelajaran.
No. Tgl. Pelaporan Pihak yang dilaporkan Keterangan
1
2
3
4
5

29. Tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran.
No. Hasil Pengawasan Bentuk Tindaklanjut
1
2
3
4
5













III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

30. Kegiatan belajar siswa yang berkaitan dengan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif.
No Mata Pelajaran Iptek Kelas KKM
1 Matematika 4-6 6,10
2 IPA 4-6 6,00



Rata-rata 6,05

31. Kegiatan belajar siswa yang berkaitan dengan pengalaman menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
No Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Belajar mengamati metamorfosis pada hewan 28 siswa
2 Belajar mengamati cahaya merambat lurus 26 siswa




32. Kegiatan untuk memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.
No Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Membuktikan adanya karbohidrat, lemak pada makanan 28 siswa
2 Perawatan dan pemeliharaan lingkungan sekitar 60 siswa
3 Menyebutkan bagian tubuh manusia dan manfaatnya 25 siswa



33. Penggunaan berbagai fasilitas oleh siswa.
No. Jenis Fasilitas Ketersediaan* Jumlah Siswa yang Terlibat
Ada Tidak
1 Bahan ajar √
2 Buku teks √
3 Perpustakaan √
4 Laboratorium √
5 Internet
Keterangan: * Isilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “Ketersediaan”

34. Kegiatan belajar siswa yang berkaitan dengan kegemaran membaca dan menulis.

No Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Kunjungan Perpustakaan 120 siswa
2 Meresum buku bacaan di perpustakaan 60 siswa
3 Membuat puisi 60 siswa
4
5


35. Kegiatan belajar siswa yang berkaitan dengan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

No Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Menanam Bunga 60 siswa
2 Membersihkan lingkungan sekitar 120 siswa
3 Membuang sampah pada tempatnya 120 siswa




36. Kegiatan seni budaya lokal.

No. Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Marching Band 50 Siswa
2 Seni Tari 50 siswa
3 Membuat Taplak Meja 50 siswa
4 Rebana 15 siswa
5 Ketrampilan dari Bahan Bekas 30 siswa











37. Kegiatan siswa untuk mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Doa/Istighosah bersama di halaman sekolah 07.00-08.30 230 sisiwa
2 Pemeriksaan seragam 06.45-07.00 281 siswa
3 Absen 08.30-08.45 281 siswa



38. Kegiatan belajar siswa yang menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.

No. Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Upacara 281 siswa
2 Peringatan hari-hari besar Nasional 281 siswa
3 Peringatan hari-hari besar agama 281 siswa
4 Karnaval 150 siswa


39. Kegiatan belajar siswa yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
No. Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Kegiatan 5K 281 siswa
2 Pembiasaan cuci tangan 281 siswa
3 Praktek gosok gigi yang benar 50 siswa
4 Senam bersama 150 siswa
5

40. Kegiatan belajar siswa memperoleh pengalaman menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
No. Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Pembiasaan memberi salam 281 siswa
2 Pembiasaan membaca do’a 281 siswa
3 Pembiasaan membaca Asmaul Husna 281 siswa
4 Pembiasaan membaca surat pendek dalalm Al Qur’an 281 siswa
5 Pembiasaan beribadah tepat waktu 281 siswa


41. Kegiatan belajar siswa memperoleh pengalaman menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitar.
No. Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Peringatan HUT RI 281 siswa
2 Peringatan hari Kartini 281 siswa
3 Peringatan hari besar keagamaan 281 siswa
4 Upacara peringatan hari Pendidikan nasional 281 siswa


42. Kegiatan belajar siswa memperoleh pengalaman bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
No. Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Diskusi 110 siswa
2 Tugas kelompok 110 siswa
3
4
5

43. Kegiatan belajar siswa yang berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
No. Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Mengamati pertumbuhan tanaman 50 siswa
2 Mengamati perubahan benda 50 siswa




44. Kegiatan belajar siswa yang berkaitan dengan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.
No. Jenis Kegiatan Jumlah Siswa yang Mengikuti
1 Menulis cerita 30 siswa
2 Pidato 20 siswa





45. Kegiatan terkait dengan kemampuan memperoleh keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
No Nama Kegiatan Ketersediaan dokumen* Jumlah Siswa yang Mengikuti
Ada Tidak
1 Lomba pidato √ 10 siswa
2 Lomba cerita √ 15 siswa
3 Lomba matematika √ 5 siswa



46. Rata-rata hasil UASBN :…………….


































IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

47. Jumlah guru yang dimiliki sekolah/madrasah dan kualifikasinya.
Jumlah guru: 22 orang.
Jumlah guru yang telah memiliki sertifikat pendidik: 17 orang.
Kualifikasi:
No Tingkat Pendidikan Jumlah dan status guru Jumlah
GT*/PNS GTT**/Guru Bantu
L P L P
1 S3/S2
2 S1 2 4 9 15
3 D4
4 D3/Sarjana muda
5 D2 1 1 2
6 D1
7 ≤ SMA sederajat 3 2 5
Jumlah 3 8 11 22
Keterangan: * GT = Guru tetap (bagi sekolah/madrasah swasta)
** GTT = Guru tidak tetap (baik sekolah/madrasah negeri atau
swasta)

48. Jumlah guru yang mengajar memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
No Guru Mata Pelajaran Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan mata
Pelajaran yang diajarkan Jumlah
D1/ D2 D3/ Sarmud S1/ D4 S2/S3 D1/ D2 D3/ Sarmud S1/ D4 S2/S3
1 Pendidikan
Agama 6 6
2 Pendidikan
Jasmani 1 1 2
3 Kesenian 2 2

49. ---
50. ---
51. –
52. –
53. –
54. –
55. –
56. –
57. –
58. –
59. –
60. –
61. Jumlah tenaga administrasi: 1 orang.
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1 S1
2 Diploma
3 SMA/sederajad 1
4 SMP
5 SD
Jumlah 1

62. ---

63. Jumlah tenaga Perpusatakaan: 1 orang.
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1 S1
2 Diploma
3 SMA/sederajad 1
4 SMP
5 SD
Jumlah 1

64. ---

65. Jumlah tenaga layanan khusus: 2 orang.
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1 S1
2 Diploma 1
3 SMA/sederajad
4 SMP
5 SD 1
Jumlah 2












V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

66. Luas lahan sekolah/madrasah: .......................m2.
67. ---
68. ---
69. ---
70. Luas lantai sekolah/madrasah: .......................m2
71. ---
72. Sanitasi di dalam dan luar bangunan.
No Jenis Sanitasi Ketersediaan*
Ada Tidak
1 Sumur √
2 Saluran air hujan √
3 Tempat sampah √
4 Saluran air kotor atau air limbah √

Keterangan: * Isilah dengan ketersediaan jenis sanitasi
73. ---
74. Daya instalasi listrik yang dimiliki sekolah/madrasah: 900 watt.
75. ---
76. ---
77. ---
78. ---
79. Sekolah/Madrasah memiliki perpustakaan dengan koleksi buku sebagai berikut.
No Jenis Jumlah Kondisi*
Baik Rusak
1 Buku siswa / pelajaran (semua mata pelajaran)
2 Buku panduan guru
3 Buku pengayaan
4 Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia, dsb).
5 Lainnya:.....................................

Total
Keterangan: * Isilah dengan kondisi buku yang tersedia di perpustakaan

80. Sekolah/Madrasah memiliki buku teks yang telah ditetapkan dengan Permendiknas.
No Buku Mata Pelajaran Kelas Jumlah Kondisi*
Baik Rusak
1
2
3
4
5
Total
Keterangan: * Isilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “baik” atau “rusak”
81. ---
82. Jenis peralatan Laboratorium IPA sebagai berikut.
No Jenis Rasio Kondisi*
Baik Rusak
1 Perabot
1.1 Lemari 1 buah/sekolah √
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Model kerangka manusia 1 buah/sekolah √
2.2 Model tubuh manusia 1 buah/sekolah √
2.3 Globe 1 buah/sekolah √
2.4 Model tata surya 1 buah/sekolah √
2.5 Kaca pembesar 6 buah/sekolah √
2.6 Cermin datar 6 buah/sekolah √
2.7 Cermin cekung 6 buah/sekolah √
2.8 Cermin cembung 6 buah/sekolah √
2.9 Lensa datar 6 buah/sekolah √
2.10 Lensa cekung 6 buah/sekolah √
2.11 Lensa cembung 6 buah/sekolah √
2.12 Magnet batang 6 buah/sekolah √
2.13 Poster IPA, terdiri dari:
a) metamorfosis,
b) hewan langka,
c) hewandilindungi,
d) tanaman khas Indonesia,
e) contoh ekosistem,
f) sistem-sistem pernapasan hewan
1 set/sekolah √
Keterangan: * Isilah dengan jumlah dan kondisi perabot/peralatan yang tersedia di laboratorium
83. ---
84. ---
85. ---
86. ---
87. ---
88. Luas gudang adalah: .............m2.
No Jenis Rasio Kondisi*
Baik Rusak
1 Lemari 1 Buah √
2 Rak 1 Buah √

89. ---
90. ---
































VI. STANDAR PENGELOLAAN

91. ---
92. ---
93. ---
94. a) Rencana kerja jangka menengah (empat tahunan), dibuat dari tahun
2006 sampai tahun 2010
b) Rencana kerja tahunan yang dimiliki.
• Tahun 2006 / 2007
• Tahun 2007 / 2008
• Tahun 2008 / 2009
• Tahun 2009 / 2010

95. Kepemilikan dokumen aspek pengelolaan pendidikan.
No Jenis dokumen pengelolaan pendidikan Ada Tidak
1 KTSP √
2 Kalender pendidikan/akademik √
3 Struktur organisasi sekolah/madrasah √
4 Pendayagunaan pendidik & tenaga kependidikan √
5 Peraturan akademik √
6 Tata tertib sekolah/madrasah √
7 Kode etik sekolah/madrasah √
8 Biaya operasi sekolah/madrasah √

Keterangan: Isilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “Ada” atau “Tidak”

96. Kepemilikan struktur organisasi sekolah/madrasah.
Uraikan isi struktur organisasi sekolah/madrasah dan penjelasan singkat



97. Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah sesuai rencana kerja tahunan.
No Dokumen pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah yang dimiliki
1 PPD
2 Semester
3 Notulen rapat
4 Kegiatan akhir tahun



98. Jenis kegiatan kesiswaan yang dilakukan sekolah/madrasah.
a) Memberikan layanan konseling
b) Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler
c) ...
d) ...
e) ...
99. Jenis kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran:
a) KTSP
b) Kelender Pendidikan
c) Program pembelajaran
d) Penilaian hasil belajar siswa
e) Peraturan akademik
Kepemilikan dokumen kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
No Jenis dokumen pengelolaan pendidikan Ada Tidak
1 KTSP √
2 Kalender pendidikan √
3 Program pembelajaran √
4 Penilaian hasil belajar siswa √
5 Peraturan akademik √

100. Pelaksanaan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.
No Jenis program pendayagunaan Dilakukan Tidak Dilakukan
1 Pembagian tugas √
2 Penentuan sistem penghargaan √
3 Pengembangan profesi √
4 Promosi dan penempatan √
5 Mutasi √
Keterangan: Isilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “Dilakukan” atau “Tidak dilakukan”




101. Pengelolaan program sarana dan prasarana pembelajaran.
No Jenis program sarana dan prasarana Dilakukan Tidak Dilakukan
1 Perencanaan, pemenuhan, dan pendayagunaan
sarpras pendidikan √
2 Evaluasi dan pemeliharaan sarpras dalam mendukung proses pendidikan √
3 Perlengkapan fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas √
4 Penyusunan skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan √
5 Pemeliharaan seluruh fasilitas fisik dan peralatan pendidikan √
Keterangan: Isilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “Dilakukan” atau “Tidak dilakukan”

102. Pengelolaan program keuangan dan pembiayaan pendidikan.
No Jenis program keuangan dan pembiayaan Dilakukan Tidak Dilakukan
1 Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana yang dikelola √
2 Kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah/madrasah dalam membelanjakan anggaran pendidikan √
3 Pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran √
4 Penggunaan anggaran untuk dilaporkan komite sekolah/madrasah dan institusi di atasnya √

103. Bentuk penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran kondusif yang dilakukan sekolah/madrasah.
a) Pelaksanaan tata tertip di Madrasah
b) Pembiasaan mengucapkan salam dan berjabatan tangan
c) Pembiasaan berbaris di depan kelas sebelum masuk kelas
d) Pembiasaan berdo’a, membaca Asmaul Husna, membaca bacaan sholat, dan membaca surat pendek

104. Bentuk keterlibatan masyarakat dalam membangun kemitraan dengan lembaga lain yang dilakukan sekolah/madrasah.
a) Penyusunan program kegiatan madrasah
b) Pelaksanaan program kegiatan
c) ...
d) ...
105. Bentuk sosialisasi program pengawasan kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
a) Pemantauan
b) Supervisi
c) Evaluasi
d) Pelaporan
e) Tindak lanjut
Kepemilikan dokumen program pengawasan.
No Jenis dokumen program pengawasan Ada Tidak
1 Pemantauan √
2 Supervisi √
3 Evaluasi √
4 Pelaporan √
5 Tindak lanjut √
Keterangan: Isilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “Ada” atau “Tidak”

106. Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri kinerja sekolah/madrasah.
No Jenis kegiatan evaluasi diri
1 Evaluasi proses pembelajajran secara periodik
2 Evaluasi program taunan secara periodik
3
4
5
6
7

107. Pelaksanaan program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
No Jenis kegiatan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
1 Kesesuaian penugasan dengan keahlian
2 Keseimbangan beban kerja
3 Kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas
4 Pencapaian prestasi pendidik dan tenaga kependidikan
5

108. Persiapan bahan dan/atau kebutuhan akreditasi yang disiapkan sekolah/madrasah.
No Bahan dan/atau kebutuhan akreditasi
1 Dokumen yang diperlukan untuk mendukung akreditasi
2 Porsenal (tim pelaksanaan persiapan akreditasi)
3 Bukti fisik tiap dokumen
4 Sarana dan prasarana yang dibuktikan untuk akreditasi
5


109. Keberadaan kepala sekolah/madrasah.
No Pelaksanaan Tupoksi Bidang*
1 Menjabarkan visi ke dalam misi terget mutu Akademik
2 Merumuskan tujuan dan target mutu yang dicapai
3 Menganalisis tantangan peluang kekuatan dan kelemahan madrasah
4 Membuat rencana kerja tahunan
5 Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran madrasah
6 Melibatkan guru, komite madrasah dalam pengambilan keputusan
7 Menjaga dan meningkatkan motifasi kerja pendidik
8 Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif
9 Bertanggung jawab atas pecencanaan kurikulum
10 Merumuskan dan Melaksanakan program supervisi
11 Meningkatkan mutu pendidikan
12 Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga
13 Memfasilitasi pengembangan penyebar luasan
14 Membantu membina dan mempertahankan lingkungan madrasah
15 Menjamin managemen organisasi dan pengoperasian sumber daya madrasah
16 Menjalin kerja sama dengan orang tua, masyarakat dan komite
*) Contoh: bidang akademik, sarana dan prasarana, kesiswaan, dll.

110. Sistem informasi manajemen (SIM) untuk mendukung administArasi pendidikan dengan fasilitas dan petugas khusus.
No Jenis Kegiatan SIM
1 Mengelola SIM yang memadahi untuk mendukung administrasi pendidikan
2 Menyediakan fasilitas informasi yang efisien
3 Menugaskan seorang guru untuk melayani permintaan info dari masyarakat
4 Melaporkan data informasi madrasah yang telah terdokumentasikan pada dinas pendidikan kota









VII. STANDAR PEMBIAYAAN

111. Anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah selama tiga tahun terakhir (dalam ribuan rupiah).
No Uraian Tahun
20... 20... 20...
PENDAPATAN
1 Anggaran pemerintah
• APBN
• APBD Provinsi
• APBD Kabupaten/Kota
• Sumber anggaran pemerintah lainnya
2 Dana masyarakat
• Biaya pendidikan siswa (SPP)
• Biaya pendaftaran
• Sumbangan orangtua siswa
• Sumber dana masyarakat lainnya
3 Donasi
• Yayasan
• Hibah (block grant)
• Sumber donasi lainnya
4 Pendapatan lain
• Penjualan hasil produksi
• Sumber pendapatan lainnya
TOTAL PENDAPATAN

PENGELUARAN
1 Langsung pada sekolah/madrasah
• Gaji dan tunjangan guru
• Gaji dan tunjangan tenaga kependidikan
• Biaya pengembangan guru dan tenaga kependidikan
• Kegiatan pembelajaran
• Kegiatan kesiswaan
• Alat tulis sekolah/madrasah
• Bahan habis pakai
• Alat habis pakai
• Kegiatan rapat
• Transport dan perjalanan dinas
• Penggandaan soal-soal ulangan/ujian
• Daya dan jasa
• Lainnya
2 Tidak langsung pada sekolah/madrasah
• Investasi untuk program sekolah/madrasah
• Lainnya
3 Pengeluaran lain
TOTAL PENGELUARAN

112. Biaya pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan.
No Jenis kegiatan pengembangan Jumlah (Rp)
1 Pelatihan
2 Diktat
3

113. Anggaran untuk kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir.
No Alokasi Anggaran Jumlah (Rp)
1 Gaji dan tunjangan guru
2 Gaji dan tunjangan tenaga kependidikan
3 Biaya pengembangan guru dan tenaga kependidikan
4 Kegiatan pembelajaran
5 Kegiatan kesiswaan
6 Alat tulis sekolah/madrasah
7 Bahan habis pakai
8 Alat habis pakai
9 Kegiatan rapat
10 Transport dan perjalanan dinas
11 Penggandaan soal-soal ulangan/ujian
12 Daya dan jasa
13 Kegiatan operasi tidak langsung
14 Biaya kebutuhan pendidikan lainnya



114. Biaya operasi untuk guru pada tahun berjalan (dalam rupiah).
No Nama Jabatan* Gol.** Gaji pokok Insentif Tunjangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Jumlah
Total
Keterangan: * Jabatan diisi dengan:
1. Kepala sekolah/madrasah (Kasek/mad.),
2. Wakil kepala sekolah/madrasah (Wakasek/mad.),
3. Guru tetap (GT), dan
4. Guru tidak tetap (GTT).
** Hanya untuk pegawai negeri sipil (PNS)

115. Biaya operasi untuk tenaga kependidikan pada tahun berjalan (dalam rupiah).
No Nama Jabatan* Gol.** Gaji pokok Insentif Tunjangan
1 Nurul Hidayah TU
2 Totok PS/M
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Total
Keterangan: * Jabatan diisi dengan:
1. Kepala tata usaha (Ka TU),
2. Tata usaha (TU),
3. Tenaga perpustakaan (TP),
4. Tenaga laboratorium (TL),
5. Penjaga sekolah/madrasah (PS/M),
6. Tukang kebun (TK),
7. Tenaga kebersihan (TB),
8. Pengemudi (Pm),
9. Pesuruh (Psh) dan sebagainya.
** Hanya untuk PNS
116. ---
117. ---
118. ---
119. ---
120. ---
121. ---
122. ---
123. ---
124. ---
125. Alokasi biaya operasi sekolah/madrasah di luar pendidik dan tenaga kependidikan.
No Jenis biaya pengeluaran Jumlah (Rp)
1 Kegiatan pembelajaran
2 Kegiatan kesiswaan
3 Alat tulis sekolah/madrasah
4 Bahan habis pakai
5 Alat habis pakai
6 Kegiatan rapat
7 Transport dan perjalanan dinas
8 Penggandaan soal-soal ulangan/ujian
9 Daya dan jasa
10 Kegiatan operasi tidak langsung


126. ---

127. ---

128. Biaya pendaftaran ulang siswa setiap awal tahun.
No Kelas Besar biaya pendaftaran Jumlah (Rp)
1 Kelas 1—3
2 Kelas 4—6

129. Biaya subsidi silang meliputi: pengurangan dan pembebasan biaya pendidikan, pemberian bea siswa, dan bentuk biaya lainnya.
No Tahun Jumlah siswa layak terima Jumlah siswa penerima
1
2
3
4
Jumlah



130. Pungutan biaya personal di samping uang sekolah/madrasah.
No Jenis pungutan Jumlah (dalam rupiah) per tahun
1
2
3
4

131. Pengambilan keputusan untuk menarik atau tidak menarik biaya personal melibatkan berbagai pihak.
No Pihak yang dilibatkan dalam pembahasan
1
2
3


132. ---

133. Kepemilikan pedoman pengelolaan keuangan selama empat tahun terakhir.
No Kepemilikan Tahun Kepemilikan
20... 20... 20... 20...
1 Pedoman pengelolaan keuangan.
Keterangan: Isilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “20...”

134. Dilaksanakan pembukuan biaya operasi selama tiga tahun terakhir.
No Kepemilikan Tahun Kepemilikan
20... 20... 20...
1 Dilaksanakan Tahun kepemilikan
Keterangan: Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “20...”, jika dilaksanakan.

135. Pembuatan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan selama empat tahun terakhir.
No Kepemilikan Tahun Kepemilikan
20... 20... 20... 20...
1 Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Keterangan: Isilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban “20...”, jika dilaksanakan.




VIII. STANDAR PENILAIAN

136. Sosialisasi rancangan dan kriteria penilaian.
No Nama Guru Mata pelajaran yang diajarkan Cara sosialisasi yang dilakukan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22 Umi Zulaikah, S.HI. Guru kelas


137. Silabus mata pelajaran.
No Silabus mata pelajaran Kesesuaian KD, Indikator, dan Teknik penilaian*
Sangat sesuai Sesuai Tidak sesuai
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Keterangan: * Isilah tanda ceklis (√) sesuai dengan “kualitas silabus”

138. Instrumen dan pedoman penilaian yang dikembangkan oleh guru.
No Nama guru Mata pelajaran yang diajarkan Instrumen dan pedomanpenilaian yang telah dibuat
1
2
3
4
5
6
7
8
9


139. Teknik penilaian.
No Nama Guru Mata pelajaran Teknik penilaian yang digunakan*
Tes Pengamatan penugasan Porto folio lainnya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan: * Isilah tanda ceklis (√) sesuai dengan “Teknik penilaian yang digunakan”

140. Pengolahan hasil penilaian.
No Nama guru Mata pelajaran Bentuk dari bukti pengolahan hasil penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
9


141. Daftar guru yang mengembalikan hasil pekerjaan siswa.
No Nama guru Mata pelajaran Jumlah hasil pekerjaan siswa yang dikembalikan
1
2
3
4
5
6
7
8
9


142. Daftar guru yang melaksanakan program remedial dan pengayaan.
No Nama guru Mata pelajaran Keterangan program remedial dan pengayaan yang dilakukan
1
2
3
4
5
6
7
8
9


143. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada akhir semester (yang baru selesai).
No Kategori Jumlah
1 Guru yang sudah melaporkan.
2 Guru yang belum melaporkan.
Jumlah

144. Pelaporan hasil penilaian akhlak siswa pada akhir semester (yang baru selesai), dari guru di luar guru agama.
No Kategori Jumlah
1 Guru yang sudah melaporkan.
2 Guru yang belum melaporkan.
Jumlah

145. Pelaporan hasil penilaian kepribadian pada akhir semester (yang baru selesai), dari guru di luar guru kewarganegaraan.
No Kategori Jumlah
1 Guru yang sudah melaporkan.
2 Guru yang belum melaporkan.
Jumlah

146. Koordinasi ulangan tengah, akhir semester, dan kanaikan kelas.
No Acara Tgl. Rapat Jml yang hadir Hasil putusan rapat
1 Koordinasi ulangan tengah, akhir semester, dan kanaikan kelas


147. Penentuan kriteria kenaikan kelas.
No Acara Tgl. Rapat Jml yang hadir Hasil putusan rapat
1 Penentuan kriteria kenaikan kelas

148. Penentuan Nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
No Acara Tgl. Rapat Jml yang hadir Hasil putusan rapat
1 Penentuan nilai kelompok mata pelajaran tsb. Di atas

149. Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan.
No Acara Tgl. Rapat Jml yang hadir Hasil putusan rapat
1 Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran tsb. Di atas

150. Laporan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa.
No Kegiatan pokok yang dilakukan
1
2
3
4
5


151. ---
152. ---
153. Nilai rata-rata kriteria kelulusan:..............
154. Nilai minimal mata pelajaran:……………….
155. Penerbitan dan penyerahan ijazah.
No Tgl. pengumuman hasil UN Tgl. Penyerahan SKHUASBN Selisih hari
1

156. .
No Tgl. blanko diterima Tgl. penyerahan Ijazah Selisih hari
1

157. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam seleksi penerimaan siswa baru
No Hal-hal yang dipertimbangkan
1
2
3
4
5





Semarang, Juni 2010

Kepala Madrasah




Istolik Makmun.S.Ag

Makalah Peranan IPA dalam kehidupan

PERANAN IPA DALAM KEHIDUPAN
I. Pendahuluan
Setiap rosul, atau utusan dari yang Maha Pencipta seluruh alam, membawa mukjizat, yaitu satu pemberian dari Allah S.W.T. untuk melakukan hal yang luar biasa yang tidak mengikuti rumus sebab akibat.
Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir telah dikaruniai oleh Allah SWT dengan mukjizat ‘aqli (ma’nawi) dengan tujuan untuk membuktikan dakwah beliau hingga akhir zaman. Mukjizat yang bersifat ‘aqli ini adalah mukjizat yang dapat dipahami manusia dengan akal yang sehat, bebas dari emosi dan prasangka serta dengan mata hati yang murni yang masih dapat menerima hidayah.
Mukjizat ‘aqli itu terkandung dalam ajaran al qur’an dan sunnah. Mukjizat ini lebih istimewa dari segala mukjizat nabi-nabi sebelumnya, dan dapat dinikmati dari zaman Rasulullah SAW sampai hari kiamat. Mukjizat seperti ini lebih terkenal sebagai mukjizat ilmu yang meliputi berbagai bidang kajian ilmu pengetahuan dari ilmu social hingga ilmu alam atau ilmu empiris. Mukjizat berbentuk ilmu ini sesuai dengan perubahan zaman yang mengagungkan kecerdasan akal serta sains dan tehnologi.
Allah SWT telah berfirman :
       •    
Artinya : Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar…….
Di segala wilayah itu artinya di segenap bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu alam atau ilmu eksakta. Terdapat ayat-ayat al-Qur’an yang selalu mendorong manusia supaya berfikir serta mengkaji dan memahami alam raya.

II. Pembahasan
Ilmu Pengetahuan Alam (natural sciences) dalam hal ini meliputi fisika (ilmu alam), kimia dan ilmu hayat (ilmu tumbuh-tumbuhan, ilmu hewan, ilmu pertanian, ilmu kedokteran dengan rantingnya seperti ilmu fa’al, ilmu bedah) ilmu cuaca dan lain-lain. Dalam hal ini kami akan membahas sedikit ilmu pengetahuan alam yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari.
a. Fisika
Adalah ilmu yang mempelajari tentang materi (zat) dan energy. Materi adalah segala sesuatu yang dapat kita lihat dan dapat kita sentuh. Sedangkan energy adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Atau dengan kata lain fisika adalah ilmu yang mempelajari mengenai zat atau benda-benda mati yang kita dapati di sekitar kita.
Dalam al Qur’an, kita dapat menemukan fenomena-fenomena yang ada kaitannya dengan fisika diantaranya :
Allah berfirman dalam surat Al An’am ayat 125 :

                  •            
Artinya : Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya[503], niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

Sesungguhnya ini adalah pemikiran sederhana terhadap rasa, “tidak enak” atau dadanya sesak lagi sempit yang dirasakan orang di tempat yang tinggi, dan yang akan bertambah-tambah jika orang itu berada dalam tempat yang lebih tinggi. Dilihat dari segi fisika dada yang sesak itu disebabkan oleh kurangnya oksigen untuk bernapas. Mengapa semakin tinggi tempat jumlah oksigen semakin berkurang.
Zat apa saja, termasuk udara dipengaruhi oleh gaya grafitasi bumi. Udara cenderung tertarik ke bawah menuju ke bumi. Itulah sebabnya, kerapatan udara di daerah yang dekat dengan permukaan bumi lebih besar dari pada kerapatan udara di atasnya. Dengan konsep tersebut dapat kita pahami bahwa tekanan udara lebih tinggi pada daerah yang kerapatan udaranya besar dari pada daerah yang kerapatan udaranya kecil (renggang). Semakin jauh dari permukaan bumi, tekanan udara semakin berkurang.
Konsep tekanan ini tidak hanya berlaku pada zat gas saja tetapi juga pada zat padat dan juga zat cair.
Konsep fisika yang berhubungan dengan tekanan zat cair dapat kita lihat dalam firman Allah dalam surat hud ayat 37, sebagai berikut :
          •  
Artinya : Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim itu; Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.

Apakah yang dikehendaki Allah dalam hal ini? Perhatikanlah bagaimana kapal laut dapat terapung di atas air? Atau bagaimana benda dapat tenggelam dalam air?
Untuk menjawab pertanyaan itu dalam fisika dikenal adanya prinsip atau hokum Archimedes. Dalam prinsip ini diterangkan apabila sebuah benda padat dicelupkan ke dalam suatu cairan, maka cairan itu akan mengerjakan gaya apung (gaya yang arahnya ke atas) pada benda padat itu.
Berapa besarnya gaya apung itu ? masih menurut Archimedes, besarnya gaya apung itu sama dengan gaya berat yang bekerja pada volume cairan yang didesaknya (atau yang dipindahkannya) maksudnya adalah sebagai berikut :
Misalnya anda akan berendam ke dalam bak yang terisi penuh oleh air. Kemudian jika anda masuk ke dalam bak itu, maka sebagian dari air itu akan tumpah.
Nah gaya berat dari air yang tumpah itu sama dengan gaya apung yang bekerja pada badan anda.
Nah fenomena terapung, melayang, dan tenggelam ada kaitannya dengan gaya apung ini. Sebuah benda akan terapung dalam suatu cairan, apabila gaya apung yang bekerja pada benda itu lebih besar dari pada gaya berat benda itu. Selanjutnya sebuah benda akan melayang dalam cairan apabila gaya apung yang bekerja pada benda itu sama dengan gaya berat benda tadi. Dan yang paling akhir sebuah benda akan tenggelam ke dalam suatu cairan apabila gaya apung yang bekerja pada benda tadi lebih kecil dari pada gaya berat benda.
b. Kimia
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang IPA yang mempelajari tentang susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat dan perubahan materi, serta perubahan energy yang menyertai perubahan materi tersebut.
Ilmu kimia juga sangat berhubungan dengan biologi. Proses biologi di alam dan di dalam tubuh manusia dapat dijelaskan melalui konsep-konsep kimia. Proses fotosintesis dalam tumbuhan, proses respirasi dan proses metabolisme dalam tubuh manusia sebenarnya merupakan reaksi-reaksi yang melibatkan zat-zat kimia.
Dalam ilmu kimia salah satunya dipelajari mengenai susunan atau struktur suatu materi.
Allah berfirman dalam surat az zalzalah ayat 7 :
      
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.

Menurut Jabir Ibnu Hayyan Al Kufi (Geber)(738-813M) dari Kufah, terkenal sebagai bapak alkemi (ilmu kimia) Arab, mengemukakan bahwa dzarrah dalam ayat tersebut disamakan dengan atom, yang merupakan bagian terkecil dari suatu benda atau materi.
Mengenai kewujudan atom, al-Qur’an menyatakan, “Tiada luput daripada pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar dzarah (atom) di muka bumi ataupun di langit. Tidak pula yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar daripada itu melainkan semuanya tercatat dala kitab yang nyata, Luh Mahfudz.
Di sini dinyatakan bahwa ada benda yang lebih kecil daripada atom. Menurut fisika, atom dibentuk dari bahan yang lebih kecil yaitu proton, electron dan neutron.
Konsep ini mendorong ahli kimia Barat John Dalton untuk mengadakan penelitian dan akhirnya dapat mengemukakan sebuah teori tentang atom yang dikenal dengan Teori Atom Dalton (1810M) yang mengatakan bahwa :
1. Benda terdiri dari butiran-butiran kecil yang tidak dapat dibelah lagi yang disebut atom
2. Atom tidak dapat dimusnahkan atau diwujudkan melalui proses kimia
3. Semua bentuk atom dari satu unsur adalah serupa tetapi berlainan dari atom unsur yang lain.
Dalam kimia ini juga dipelajari mengenai perubahan materi, salah satu diantaranya adalah perubahan wujud. Misalnya apabila air dipanaskan maka akan berbentuk uap air (gas) dan sebaliknya bila air didinginkan sampai 0 0c, maka air akan membeku. Pada fenomena lain, bila kayu dibakar, maka akan berubah menjadi arang atau gas karbon dioksida dan air. Fenomena air berubah menjadi uap air atau es dan kayu menjadi arang dan uap air disebut perubahan materi.
Sebagai mana firman Allah SWT : (surat An Nur : 43)
  •                             •        
Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
Dari surat ini diketahui bahwa air yang ada dalam kehidupan kita dapat berada dalam tiga wujud yaitu wujud padat (es), wujud cair (air) dan berwujud gas yaitu berupa uap air (awan).
Atau dalam ayat yang lain : (surat yasin :80)
           
Artinya : Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu".
Ayat ini merujuk kepada bahan-bahan api yang berasal daripada pohon-pohon kayu yang hijau, yang menjadi sumber bahan api hidrokarbon, sama ada dalam bentuk kayu kering atau arang batu atau gas petroleum hasil dari pada pohon-pohon kayu yang tertanam, dihimpit dalam bumi hingga menjadi sumber api dan kuasa yang utama di zaman modern ini.

c. Biologi
Menurut bahasa, biologi berasal dari bahasa yunani bio yang artinya hidup dan logos yang artinya ilmu. Atau dapat disebutkan bahwa biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Dalam pengertian lain sains biologi adalah salah satu bidang ilmu tentang fenomena-fenomena, dan sangkut paut lembut atau kecil seperti virus atau bakteri sampai pada homo sapiens (manusia) yang telah diciptakan dengan bentuk dan strutur yang paling rumit.
Termasuk dalam hal ini adalah bidang botani (ilmu yang mengkaji mengenai tumbuhan) dan zoology (ilmu yang mengkaji mengenai hewan)
Perkara yang dikatakan alamiah atau alam semesta itu dianggap oleh orang islam sebagai ayat Allah dan mereka digalakkan mengkajinya seperti yang dinyatakan di beberapa tempat dalam al Qur’an karena melalui kajian-kajian alam semesta atau dunia, manusia itu mengetahui bagaimana indah dan menakjubkan ciptaan Allah SWT. Alam tabi’I di muka bumi ini menjadi satu kunci untuk beriman kepada adanya Pencipta yang Maha Esa. Jika sekiranya ciptaan-Nya begitu menakjubkan, lagi Pencipta (al-khaliq)itu sendiri.
Dalam bidang biologi kita dapat mengkaji dan memahami kebijaksanaan Allah SWT dalam alam semesta dan seterusnya menimbulkan kesadaran bahwa kita adalah hamba Allah. Mungkin dengan pertanyaan-pertanyaan seperti :
1. Siapakah yang membuat biji benih itu berkecambah dan tumbuh dari bumi ?
2. Siapakah yang menyebabkan turunnya hujan ?
Semua memerlukan jawaban yang dapat ditemukan melalui kajian dan penelitian yang teliti dibuat terhadap alam tabi’i.
Dalam al Qur’an terdapat beberapa ayat yang berkaitan dengan biologi, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut , diantaranya sebagai berikut :
Firman Allah SWT, dalam surat Al An’am ayat 99 :
                   •     •   • •            •      
Artinta : Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
Dan dalam surat Ar Ra’d ayat 4, Allah juga berfirman :
    •                  •      
Artinya : Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.

Melihat ayat tersebut, coba kita pikirkan keberadaan satu pohon rambutan. Tiap-tiap pohon buahnya berlainan menurut jenis, ada yang manis dan ada yang tidak manis. Ada yang berkulit merah, ada yang berkulit kuning dan sebagainya. Semua jenis buah rambutan memperoleh air yang sama dan tumbuh di atas tanah yang sama. Perbedaan jenis terkandung di dalam inti sel biji-biji rambutan tersebut. Penelitian atas inti sel itu lebih menakjubkan para ilmuwan.
Dari beberapa ayat-ayat tersebut di atas kita akan tahu bahwa dalam alam semesta terdapat unsur-unsur yang :
1. Teratur, mengikuti peraturan tertentu
2. Sempurna, sesuai dengan maksud ciptaannya
3. Harmonis, saling bantu membantu antara satu dengan yang lain, bahkan ada yang berhubungan erat antara satu dengan yang lain dalam sesuatu alam sekitar atau ekologi. Misalnya, jika kita menebang hutan tanpa aturan, maka akan terjadi banjir, atau jika pupuk kimia digunakan tanpa aturan, tanah menjadi gersang dan keras. Selain itu di alam pun terdapat siklus tertentu seperti siklus air, siklus oksigen, siklus kehidupan yang mana siklus ini merupakan proses terus menerus yang menakjubkan, tepat dan jitu, serta seolah-olah akan berlangsung selama-lamanya.
III. Kesimpulan
1. Sumber daya penggerak umat islam adalah al Qur’an dan al Sunnah, terdapat banyak ayat yang menyuruh umat islam mencari ilmu.
2. Yang menjadi satu kebenaran bagi al Qur’an ialah ayat yang mendesak manusia untuk memperhatikan alam sekitarnya.
3. Al Qur’an menegaskan umat islam untuk membuat penelitian dan kajian serta menggalakkan sifat sabar menghadapi berbagai percobaan dan dugaan. Inilah salah satu ciri sains yang penting terutama dalam menjalani pengujian atau membuat perhatian dan penelitian.

IV. Daftar Pustaka
1. Tim penulis fisika, Fisika madrasah Tsanawiyah / Sederajat kelas VII, Kurikulum 2004, Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2004.
2. Tim Penyusun Kimia, Kimia Madrasah Tsanawiyah Kelas VII, Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, Thun 2004.
3. Prof. S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Peradapan Modern, P3M, Jakarta 2006.
4. DR. Maurice Bucaille, Bibel, Qur’an dan Sains Modern, Bulan Bintang, Jakarta 1978.
5. Departemen Pendidikan Nasional, Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, Pusat Perbukuan, Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Perbukuan Dasar dan Menengah, Tahun Anggaran 2003.
6. Sulaiman Nurdin, Sains Menurut Perspektif Islam, Dewan Bahasa dan Pustaka kuala lumpur, Dwi Rama, Tahun 2000.
7. Al Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, tahun 2009

Makalah tentang Sirah Nabi Muhammad SAW

KONSEPSI TRADISI PRA ISLAM,

MASA NABI MUHAMMAD

DAN TRANSFORMASI NILAI ISLAM

A. Pendahuluan

Sebelum Nabi Muhammad diutus, umat manusia hidup dalam keadaan gelap gulita, penuh dengan segala macam kerusakan moral dan kebodohan. Keadaannya hampir menjerumuskan mereka ke dalam kehancuran total. Sebagai contoh, di negeri Arab orang-orang menyembah berhala dan patung yang mereka ciptakan sendiri.

Islam diturunkan di negeri Arab pada masa adanya kebutuhan yang mendesak dari seluruh umat manusia akan agama baru. Karena, pada masa itu ajaran para rasul terdahulu sudah tidak diindahkan lagi oleh manusia di seluruh negeri di dunia, baik di timur maupun di barat.

Allah SWT memerintahkan umat manusia agar menganut agama Islam dan mengerahkan seluruh kehidupannya untuk menyakini dan mematuhi ajaran-ajaran-Nya. Tujuannya adalah supaya manusia dapat mencapai keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam segala aspek kehidupan dunia dan akhirat, baik material maupun spiritual. Perintah Allah SWT untuk memeluk ajaran Islam dapat dilihat dalam beberapa ayat Al-Qur’an, diantaranya surat Ali Imran ayat 102 yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

B. Arab Pra Islam dan Realitas Sekitarnya

Mekah pada masa kelahiran Nabi Muhammad adalah sebuah kota yang amat penting dan terkenal diantara kota-kota di negeri Arab, baik karena tradisinya maupuin karena kedudukannya. Dengan adanya ka’bah yang berada di tengah-tengah kota, Mekah menjadi pusat keagamaan Arab. Ka’bah didatangi untuk beribadah dan berziarah, didalamnya terdapat 360 berhala yang mengelilingi patung dewa utama, Hubal. Pada saat itu Mekah kelihatan makmur dan kuat.

Masyarakat Arab ketika itu hidup berdasarkan kesukuan, wilayahnya kebanyakan terdiri dari padang pasir dan stepa. Mayoritas penduduknya adalah suku-suku Badui yang mempunyai gaya hidup pedesaan padang pasir dan nomadic, berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain untuk mencari air dan padang rumput bagi binatang-binatang gembala. Sebagian lainnya adalah penduduk yang menetap di kota-kota seperti Mekah dan Madinah. Secara keseluruhan mata pencaharian yang penting adalah menggembala, berdagang dan bertani.

Peperangan antar suku adalah suatu kejadian yang sering terjadi sejak lama. Organisasi dan identitas social berakar pada keanggotaan dalam suatu masyarakat yang luas. Satu kelompok yang terdiri dari beberapa keluarga membentuk kabilah atau suku (klan). Beberapa kelompok kabilah membentuk suku yang dipimpin oleh seorang syekh. Masyarakat umumnya sangat menekankan hubungan kesukuan. Kesetiaan atau solidaritas kelompok menjadi sumber kekuatan bagi suatu kabilah atau suku. Seseorang banyak bergantung pada kehidupan suku yang sering saling menyerang.

C. Nabi Muhammad; Masa Lahir, Remaja dan Dewasa

1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad

Nabi Muhammad adalah anggota Bani Hasyim, sebuah kabilah yang paling mulia dalam suku Quraisy yang mendominasi masyarakat Arab. Bani Hasyim memang termasuk dalam sepuluh pemegang jabatan tertinggi dalam masyarakat Mekah. Jabatan itu adalah Siqoyah, yakni pengawas mata air zam-zam untuk dipergunakan oleh para peziarah. Walaupun demikian, jabatan itu kurang memberikan kekuasaan dan kurang menguntungkan dibandingkan dengan jabatan yang lain. Dengan demikian Nabi Muhammad berasal dari kalangan terhormat yang relative miskin.

Ayah Muhammad adalah Abdullah, putra Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang besar pengaruhnya. Pengaruh Abdul muthalib yang besar ini bukan karena jabatannya tetapi karena sifat dan pembawaan pribadinya. Ibu Muhammad adalah Aminah binti Wahab dari Bani Zuhrah. Baik dari garis ayah maupun ibunya, silsilah Nabi Muhammad SAW sampai kepada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Tahun kelahiran Nabi Muhammad dikenal denagan nama tahun gajah. Dinamakan demikian karena pada tahun itu terjadi suatu peristiwa besar, yaitu datangnya pasukan gajah menyerbu Mekah dengan tujuan menghancurkan Ka’bah. Pasukan gajah itu dipimpin oleh Abrahah, gubernur kerajaan Habsyi di Yaman. Latar belakang serbuan itu adalah keinginan Abrahah untuk mengambil alih peranan kota Mekah dengan Ka’bahnya sebagai pusat perekonomian dan peribadatan bangsa Arab.

Mengingat tentara Abrahah yang besar dan kuat itu, Abdul Muthalib dan penduduk Mekah sadar bahwa meraka tidak akan mampu melawannya. Sebab itu dia menganjurkan penduduk mengungsi ke luar kota. Pertahanan Ka’bah diserahkan kepada Tuhan. Abdul Muthalib berdo’a : “Ya Tuhan, tak ada orang yang dapat kami harapkan kecuali Engkau. Selamatkanlah rumah-Mu dari serangan mereka. Muasuh rumah-Mu adalah musuh-Mu.”

Tentara Abrahah hancur karena terserang wabah penyakit yang mematikan yang dibawa oleh burung Ababil yang melempari tentara gajah. Peristiwa ini disebutkan dalam Al-Qur’an pada surag Al-Fiil ayat 1-5

Beberapa bulan setelah serbuan tentara gajah Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki, yaitu Muhammad SAW. Ia lahir pada malam menjelang dini hari Senin tanggal 12 Rabiulawal tahun gajah yang bertepatan dengan 20 April 570.

Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya meninggal dunia tiga bulan setelah menikahi Aminah. Nama Muhammad diberikan oleh Abdul Muthalib kepada cucunya yang artinya orang yang terpuji.

Menurut kebiasaan orang Arab, anak-anak yang baru lahir diasuh dan disusui oleh wanita kampong dengan maksud mendapat udara desa yang bersih serta pergaulan masyarakat desa yang baik bagi pertumbuhan anak-anak. Selain itu juga agar dapat berbicara bahasa Arab dengan fasih. Pada saat itu Muhammad diasuh dan disusui oleh Halimah binti Abi Dua’ib as-Sa’diyah yaitu seorang ibu miskin yang berasal dari desa Sa’ad dekat kota Ta’if.

Sejak kecil Muhammad telah memperlihatkan keistimewaan yang tidak terdapat pada bayi-bayi lain. Pertumbuhan badannya sangat cepat. Pada usia lima bulan sudah dapat berjalan, dan pada usia 9 bulan ia sudah bias berbicara. Pada usia 2 tahun ia sudah dapat dilepas bersama-sama anak Halimah untuk menggembala kambing. Dan pada usia itu Muhammad dikembalikan kepada Aminah di Mekah.

Tidak lama setelah itu, Muhammad kembali dibawah asuhan Halimah karena kota Mekah diserang wabah penyakit. Pada usia 4 tahun Muhammad kembali diserahkan kepada ibu kandungnya.

Dalam usia yang ke-6, Muhammad telah menjadi yatim piatu. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an. Allah berfirman yang artinya : “Bukanlah Allah mendapatimu sebagai anak yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Allah mendapatimu sebagai orang yang bingung, lalu Dia memberimu petunjuk” (QS.93:6-7).

Setelah Aminah meninggal dunia, Abdul Muthalib mengambil alih tanggung jawab merawat Muhammad. Dua tahun kemudian Abdul Muthalib meninggal dunia karena sakit tua. Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada pamannya Abi Thalib.

2. Masa Remaja Nabi Muhammad

Ketika usia 12 tahun, Muhammad telah tumbuh dengan tubuh yang sehat dan kuat. Siapa saja yang bergaul dengannya akan merasa sayang dan suka kepadanya. Dalam usia itu, Abi Thalib mengabulkan permintaan Muhammad untuk ikut serta dalam kafilahnya ketika ia memimpin rombongan dagang ke Syam (Suriah). Dalam perjalanan itu kembali terjadi keajaiban yang merupakan tanda-tanda kenabian Muhammad.

Iringan kafilah dalam perjalanannya selalu diikuti oleh segumpal awan bagaikan sebuah payung yang selalu menaunginya. Awan itu manarik perhatian seorang pendeta Kristen bernama Buhairah yang memperhatikan dari atas biaranya di Busra.

Pada usia 15 tahun, ketika terjadi perselisihan dan kemudian peperangan antara suku Hawazin dan suku Quraisy, Muhammad terpaksa ikut membela sukunya. Dia bertugas menyediakan anak panah bagi pamannya dalam perang yang dinamakan Perang Fijar, tetapi ia sendiri tidak pernah membunuh musuh.

Akibat perang itu, Ka’bah menjadi tidak ramai dikunjungi orang pada musim haji yang secara ekonomis menyebabkan penduduk Mekah menderita. Menyaksikan kemiskinan dan penderitaan yang dialami penduduk Mekah tersebut, ketika usia Nabi 20 tahun, ia mendirikan Hilful-Fudhul, sebuah lembaga yang bertujuan membantu orang miskin dan orang-orang yang teraniaya. Melalui lembaga ini sifat-sifat kepemimpinannya mulai tampak dan namanya mulai harum dikalangan masyarakat Mekah. Selain itu juga karena kejujurannya dalam melaksanakan perdagangan ia mendapatkan gelar al-Amin, atau orang yang terpercaya.

3. Masa Dewasa Nabi Muhammad

Pada usianya yang ke-25 atas permintaan Khadijah binti Khuwailid, seorang saudagar kaya raya, Muhammad SAW berangkat ke Suriah membawa barang dagangannya, ia dibantu oleh Maisarah, seorang pembantu lelaki yang telah lama bekerja pada Khadijah. Sejak pertemuan pertama Khadijah sudah menaruh simpati melihat penampilan Muhammad yang tampan dan sopan. Akhirnya Khadijah mengutus Maisarah dan teman karibnya, Nufasah untuk menyampaikan isi hatinya kepada Muhammad, dan setelah bermusyawarag dengan keluarganya, lamaran itu akhirnya diterima.

Menjelang usianya yang ke-40, ia sering memisahkan diri dari keramaian masyarakat untuk lebih memusatkan pikiran untuk menemukan jalan keluar agar masyarakat tidak lagi menyembah berhala. Ia sering mengasingkan diri ke gua Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah.

Pada tanggal 17 Ramadhan bertepatan dengan 6 Agustus 611, ia melihat cahaya terang benderang memenuhi ruangan gua itu. Tiba-tiba malikat Jibril muncul dihadapannya, menyampaikan wahyu Allah SWT yang tertuang dalam al-Qur’an surah al-Alaq ayat 1-5. Meskipun mengandung kekhawatiran, hati Nabi mulai tenang kembali. Beberapa minggu kemudian Jibril datang lagi menyampaikan wahyu QS.68:1-7. wahyu berikutnya adalah awal surah al- Muzammil (ayat 1-9) yang memerintahkan Nabi bangun malam untuk berdzikir dan beribadah dengan tekun kepada Allah dan agar Allah SWT dijadikan sebagai pelindung. Wahyu kedua dan ketiga dimaksudkan untuk mementapkan hati Nabi Muahammad. Baru setelah kemantapan itu menjadi semakin kuat, turun wahyu yang memerintahkan Nabi SAW untuk berdakwah, menyebarkan ajaran-ajaran Allah.

Dalam menghadapi itu semua Khadijah sebagai istrinya mendampinginya dengan sabar. Perkawinan Muhammad SAW dengan Khadijah dikaruniai 6 orang anak, yaitu 2 putra dan 4 putri. Kedua putranya meninggal semasa masih kecil, Muhammad tidak menikah lagi sampai Khadijah meninggal, pada saat Muhammad SAW berusia 50 tahun.

D. Masa Nabi Muhammad di Mekkah

1. Masyarakat Mekkah Pra Islam

a. Kepercayaan Masyarakat Mekkah Pra Islam

Masyarakat kota Mekah sebelum mereka menyembah berhala, batu-batuan dan pepohonan adalah penganut agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS, yaitu agama yang mengajarkan hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa mereka wajib percaya dan menyembah. Namun karena adanya keterputusan risalah, akhirnya mereka menyembah selain Allah. Proses perpindahan kepercayaan ini berawal ketika salah seorang pembesar suku Khuza’ah bernama Amir bin Lubai pergi ke syam (syiria). Di kota itu ia melihat tata cara peribadatannya yang sangat aneh yang berbeda dengan tata cara peribadatan yang biasa mereka lakukan, yaitu menyembah berhala. Ia mulai tertarik untuk mempelajari dan mempraktikkan tata cara peribadatan tersebut. Untuk keperluan tersebut Amir meminta sebuah berhala dari suku Amaliqah sebagai kenang- kenangan dan akan dijadikan alat-alat perantara dalam peribadatan masyarakat Arab Mekah. Berhala itu diberi nama Hubal yang kemudian diletakkan di Ka’bah dan dijadikan sebagai pimpinan berhala-berhala lain seperti Latta, Uzza, dan Manat.dengan demikian, masuklah kepercayaan baru kedalam tradisi keberagamaan masyarakat Mekah. Kota Mekah kemudian menjadi pusat penyembahan berhala.

Disamping adanya kepercayaan dan penyembahan berhala yang dilakukan masyarakat Arab kota Mekah pra Islam, terdapat pula kepercayaan lain yang mereka yakini, seperti :

- Menyembah malaikat

- Menyembah Jin, Ruh atau Hantu

Pada saat menjelang kelahiran agama Islam, muncul sekelompok orang dari kalangan masyarakat Arab yang berusaha melepaskan diri dari penyembahan berhala, dan menyebarkan ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim. Diantara mereka adalah Waraqah bin Naufal, Umayah bin Shalt, Abdullah bin Jahsyi dan Zainal bin Umar. Mereka inilah yang disebut sebagai kelompok orang yang menentang tradisi kepercayaan dan praktik peribadatan yang banyak dilakukan masyarakat Arab di kota Mekah saat itu. Namun, sebelum agama Islam berhasil disiarkan di kota tersebut dan kota-kota lainnya mereka telah tiada.

b. Kondisi Sosial Masyarakat Mekah Pra Islam

Kondisi kehidupan masyarakat Arab menjelang kelahiran Islam secara umum dikenal dengan sebutan Zaman Jahiliyah. Hal itu dikarenakan kondisi sosial politik, keagamaan dan moralitas (akhlak) masyarakat arab saat itu sudah sangat tidak baik. Kebiasaan-kebiasaan buruk seringkali mereka lakukan, misalnya, meminum arak hingga mabuk, berjudi, berzina, merampok dan sebagainya. Kebiasaan-kebiasaan itu mereka lakukan karena dalam kurun waktu yang begitu lama, masyarakat Arab tidak memiliki nabi, kitab suci, ideology agama dan tokoh besar yang membimbing mereka. Selain itu mereka tidak mempunyai system pemerintahan yang ideal dan tidak mengindahkan system dan nilai-nilai moral. Pada saat itu, tingkat keberagamaan mereka tidak jauh dengan masyarakat primitive.

Dalam hal kepemimpinan politik, masyarakat Arab jahiliyah yang telah terpecah manjadi banyak suku, memiliki seorang pemimpin besar, masing-masing suku memiliki wewenang untuk menentukan peperangan, pembagian harta rampasan dan pertempuran tertentu. Selain itu, seorang syaikh atau amir tidak memiliki wewenang apapun dalam mengatur anggota kabilahnya.

Pada masa itu, kaum wanita menempati kedudukan sangat rendah sepanjang sejarah umat manusia. Masyarakat Arabia pra Islam memandang wanita ibarat binatang piaraan, bahkan lebih hina lagi. Karena wanita sama sekali tidak mendapat penghormatan dalam status social dan tidak memiliki kekuatan apapun untuk melakukan pembelaan. Kaum laki-laki dapat saja mengawini wanita sesuka hatinya dan menceraikan mereka semaunya. Bahkan ada suku yang memiliki tradisi yang sangat buruk yaitu suka mengubur anak perempuan hidup-hidup. Mereka merasa terhina memiliki anak perempuan. Muka mereka akan merah bila mendengar istri mereka melahirkan anak perempuan. Perbuatan itu mereka lakukan karena mereka merasa malu dan khawatir anak perempuannya akan membawa kemiskinan dan kesengsaraan.

Selain itu, system perbudakan juga merajalela. Budak diperlakukan majikannya secara tidak manusiawi. Mereka tidak mendapatkan kebebasan untuk hidup layaknya manusia merdeka, bahkan para majikannya tidak jarang menyiksa dan pemperlakukan para budak seperti binatang dan barang dagangan dijual atau dibunuh semaunya.

Tapi dibalik itu semua, sesugguhnya sejak zaman jahiliyah, masyarakat Arab memiliki berbagai sifat dan karakter yang positif, seperti sifat pemberani, ketahanan fisik yang prima, daya ingat yang kuat, kesadaran akan harga diri dan martabat, cinta kebebasan, setia terhadap suku dan pemimpin, ramah tamah, mahir dalam bersyair dan sebagainya. Namun sifat-sifat dan karakter yang baik tersebut seakan tidak ada artinya karena suatu kondisi yang menyelimuti kehidupan mereka yakni ketidakadilan, kejahatan dan keyakinan terhadap takhayul.

2. Pengembangan Misi Islam Periode Mekkah

a. Langkah Awal Dakwah Nabi Muhammad

Dengan turunnya wahyu pertamaitu, berarti Muhammad SAW telah dipilih Allah untuk menjadi nabi dan rasul. Dilanjutkan dengan wahyu yang kedua, mulailah Nabi melakukan dakwah. Langkah pertama yang dilakukan adalah berdakwah secara diam-diam di lingkungan keluarga dan dikalangan rekan-rekannya. Hal itu dilakukan karena selain perintah Allah, juga pada kenyataannya Muhammad belum mempunyai pengikut yang dapat membantunya untuk menyebarkan ajaran Islam. Dari dakwah tersebut dikenal adanya sebutan Assabiqunal Awwalun,yakni orang-orang yang pertama memeluk Islam.

Setelah beberapa lama Rasulullah melaksanakan dakwah secara rahasia turunlah perintah agar beliau malakukan dakwah secara terbuka di hadapan umum. Hal ini dituturkan dalam al-Qur’an surah al-Hijr ayat 94.

Dakwah secara terbuka yang pertama dilakukan dengan menguindang dan menyeru kerabat dekatnya dari Bnai Muthalib dan seterusnya menyeru kepada masyarakat umum.

b. Respon Masyarakat Mekkah terhadap Dakwah Nabi Muhammad

Dakwah Islam yang dilakukan Rasulullah SAW, baik secara diam-diam maupun secara terbuka, mendapat tanggapan yang beragam, ada yang menerima dan banyak pula yang menolak. Sejumlah kecil mereka yang menerima ajaran Islam adalah para sahabat dan keluarga dekat Nabi SAW, meskipun ada juga keluarga dekat yang menolak, misalnya Abu Lahab.

Meskipun bisa dikatakan bahwa masyarakat Arab di kota Mekah ada yang menerima ajaran Islam secara ikhlas, tetapi pada umumnya masyarakat Arab kota Mekah menolak dan tidak menghendaki kehadiran Islam dan umat Islam di kota tersebut. Hal ini dapat diketahui dari berbagai penghinaan bahkan ancaman pembunuhan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam.

E. Masa Nabi Muhammad di Madinah

1. Masyarakat Madinah Pra Islam

a. Kepercayaan Masyarakat Madinah Pra Islam

Sebelum agama Islam datang di Yatsrib, kota ini telah dihuni oleh berbagai komunitas dan agama. Ada yang berasal dari komunitas etnis Arab, baik dari Arab Selatan maupun Utara, juga ada yang berasal dari komunitas Yahudi.

Agama yang dianut sebagian besar masyarakat kota ini adalah agama Yahudi dan Nasrani, selain agama Pagan. Agama Pagan adalah kepercayaan kepada benda-benda dan kekuatan alam, seperti matahari, bintang-bintang, bulan dan sebagainya.

Agama Yahudi masuk kota Yastrib berbarengan dengan masuknya para imigran dari wilayah utara sekitar abad ke-1 dan ke-2 M. mereka pindah ke Yastrib untuk melepaskan diri dari penjajahan Romawi, ketika itu pemerintahan Romawi menindak keras bangsa Yahudi yang mencoba melakukan pemberontakan. Diantara suku-suku yang menganut agama Yahudi adalah Bani Qainuqa, Bani Nadhir, Bani Quraydhah. Mereka inilah yang mempertahankan kepercayaan hingga Islam datang. Sementara penganut agama Nasrani merupakan kelompok minoritas. Mereka berasal dari kelompok Bani Najran. Masyarakat Bani Najran memeluk Kristen pada tahun 343 M ketika kelompok missionaris Kristen dikirim oleh Kaisar Romawi untuk menyebarkan agama Nasrani di wilayah itu.

b. Kondisi Sosial Masyarakat Madinah Pra Islam

Sebelum kedatangan agama Islam Madinah bernama Yastrib. Kota ini merupakan salah satu kota terbesar di propinsi Hijaz. Kota yang strategis dalam jalur perdagangan yang menghubungkan antara kota Yaman di selatan dan Syiria di utara. Selain itu, Yastrib merupakan daerah subur di Arab yang dijadikan sebagai pusat pertanian, sebagian besar kehidupan masyarakat kota ini hidup dari bercocok tanam, selain berdagang dan beternak.

Karena letaknya yang strategis dan berlahan subur, maka tak heran kalau banyak penduduk yang berasal bukan dari wilayah itu. Hampir dapat dipastikan sebagian besar dari mereka adalah para pendatang yang bermigrasi dari wilayah utara atau selatan. Pada umumnya mereka pindah karena persoalan politik, ekonomi atau persoalan-persoalan kehidupan lainnya, misalnya bangsa Yahudi dan bangsa Arab Yaman.

Kalau bangsa Yahudi ke Yastrib karena persoalan politik yaitu penjajahan Romawi, sedangkan bangsa Arab datang ke Yastrib karena negerinya dilanda bencana alam, berupa hancurnya bendungan Ma’arib yang dibangun sejak masa Ratu Bilqis ketika kerajaan Saba’ masih berjaya. Selain persoalan itu, alasan yang lain karena persoalan konflik politik yang berkepanjangan yang melanda negara dan bangsa mereka. Dua suku besar yang berhasil masuk dan menetap di Yastrib adalah suku ‘aus dan Khazraj.

Pada awalnya kedua suku bangsa ini, yaitu Yahudi dan Arab dapat hidup secara berdampingan, saling menghormati satu sama lain,namun dalam perkembangan selanjutnya, ketika bangsa Arab melebihi jumlah penduduk bangsa Yahudi, mulai timbul kecurigaan dan saling ancam. Ketegangan ini berawal dari sikap bangsa Yahudi yang sangat sombong. Mereka menyombongkan diri sebagai manusia pilihan Tuhan karena dari suku mereka banyak diutus para nabi dan rasul. Selain itu mereka adalah penganut agama tauhid, sementara masyarakat arab adalah penyembah berhala.

2. Langkah-Langkah Dakwah Nabi Muhammad di Madinah

Kehadiran nabi Muhammad dan Umat Islam di kota Madinah menandai zaman baru bagi perjalanan dakwah Islam. Umat Islam di kota Madinah tidak lagi banyak mendapat gangguan dari masyarakat kafir Quraisy, karena mereka mendapat perlindungan dari penduduk Madinah yang muslim.

Dengan diterimanya Nabi Muhammad dan umat Islam oleh masyarakat Madinah, maka Nabi saw memberikan gelar kepada umat Islam Madinah dengan sebutan Kaum Anshar, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi penolong, sementara umat Islam yang datang dari Mekah deberi nama Kaum Muhajirin. Melihat keadaan seperti itu, Nabi Muhammad berusaha meempersiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk kepentingan dakwah Islam.

Langkah-langkah tersebut antara lain :

a. Membangun masjid

Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad setibanya di Madinah adalah membangun Masjid Nabawi yang didirikan pada sebuah tanah milik kedua anak yatim, yaitu Sahl dan Suhail. Tanah tersebut dibeli oleh Nabi untuk pembangunan masjid dan untuk tempat tinggal. Masjid yang dibangun tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat, juga dipergunakan sebagai pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran keagamaan, mengadili berbagai perkara yang muncul di masyarakat, musyawarah dan lain sebagainya.

Berdirinya masjid tersebut bukan saja merupakan tonggak berdirinya masyarakat Islam, tetapi juga merupakan titik awal pembangunan kota.

b. mempersaudarakan kaum muslimin

langkah konkrit yang dilakukan Nabi Muhammad adalah mempersaudarakan kaum muslimin yang berasal dari Mekah (kaum muhajirin) dengan kaum muslimin Madinah (kaum Anshar). Dengan persaudaran tersebut, Nabi telah menciptakan suatu persaudaraan baru yaitu persaudaraan berdasarkan agama yang menggantikan persaudaraan yang berdasarkan darah. Nabi Muhammad mengajak kaum muslimin supaya masing-masing bersaudara demi Allah.

c. perjanjian dengan masyarakat Yahudi Madinah

langkah selanjutnya yang dilakukan Nabi Muhammad adalah bermusyawarah dengan para sahabat baik muhajirin maupun anshar. Musyawarah itu untuk merumuskan pokok-pokok pemikiran yang akan dijadikan undang-undang. Rancangan ini memuat aturan yang berkenaan dengan orang-orang Muhajirin, Anshar dan masyarakat Yahudi yang bersedia hidup berdampingan secara damai dengan umat Islam. Undang-undang tersebut kemudian dikenal sebagai sebuah Piagam Madinah.

d. pembangunan bidang social dan pemerintahan

pada awalnya, seluruh masyarakat menerima kedatangan Nabi dan umat Islam, namun setelah masyarakat muslim berkembang menjadi besar dan berkuasa, mereka mulai menaruh rasa dendam dan tidak suka. Untuk mengatasi masalah tersebut, Nabi mencoba menata system social agar mereka dapat hidup damai dan tenteram melalui pigam Madinah tersebut.

Kebijakan Nabi Muhammad dalam piagam tersebut membuat posisinya semakin tinggi dan dihormati disemua lapisan masyarakat. Apalagi semua persoalan yang tidak dapat diselesaikan lewat musyawarah, diserahkan kepada keadilan dan kebijaksanaan Nabi. Posisi ini tentu saja membuat diri beliau menjadi pemimpin tertinggi di Madinah dan berhak membuat peraturan, baik untuk kepentingan social maupun kepentingan Negara.

3. Respon Masyarakat Madinah terhadap Dakwah Nabi Muhammad

Sejak Nabi Muhammad tinggal menetap di Madinah, beliau terus berusaha menyebarkan ajaran Islam kepada semua penduduk di kota tersebut, termasuk kepada penduduk Yahudi, Nasrani dan penyembah berhala. Hal itu beliau lakukan tanpa mengenal lelah dan tidak mengenal takut, apalagi putus asa. Dakwah beliau mendapat sambutan yang beragam, ada yang menerima dan kemudian masuk Islam dan ada pula yang menolak secara diam-diam, misalnya, orang-orang Yahudi yang tidak senang dengan kehadiran Nabi dan umat Islam. Penolakan ini mereka lakukan secara diam-diam karena mereka tidak berani berterus terang untuk menentang Nabi dan umat Islam yang mayoritas tersebut.

Masyarakat Madinah menyambut baik kedatangan Nabi dan umat Islam di Madinah, terutama kabilah Aus dan Khazraj. Kedua suku tersebut sejak awal telah menyatakan kesetiaannya kepada Nabi dan bersedia membantu beliau dalam menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Madinah. Sementara kelompok masyarakat Yahudi Madinah sejak awal memang sudah kurang peduli dengan kedatangan nabi dan umat Islam karena mereka menduga posisi mereka akan bergeser.

Pada awalnya orang Yahudi menerima apa yang terjadi karena untuk alas an keamanan dan politik. Namun sekutu mereka, yaitu Aus dan Khazraj telah memeluk Islam, sehingga kedua suku ini tidak lagi membutuhkan bantuan masyarakat Yahudi. Dari sinilah muncul benih-benih permusuhan antara umat Islam dengan Yahudi di Madinah. Mereka mulai membujuk anggota kedua suku tersebut yang telah masuk Islam untuk kembali ke agama lama mereka dan bersatu menyerang ajaran-ajaran Islam dengan maksud menghalangi penyebaran Islam ke masyarakat lain.


DAFTAR PUSTAKA

Syalabi, Ahmad, Sejarah dan Kebudayaan Islam, 1, Jakarta, Pustaka Al-Husna,1983.

Muradi, H.,Dr.,MA,. Sejarah Kebudayaan Islam, Madrasah Tsanawiyah kelas VII, PT. Karya Toha Putra, Semarang,2009.

Yatim, Badri, Dr., MA., Sejarah Peradapan Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Departeman Pendidikan Nasional, Pusat Perbukuan, Bagian Proyek Buku Agama Pendidikan Dasar Jakarta, Ensiklopedi Islam 2, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2002.

Departeman Pendidikan Nasional, Pusat Perbukuan, Bagian Proyek Buku Agama Pendidikan Dasar Jakarta, Ensiklopedi Islam 3,PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2002.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Departemen Agama RI, Jakarta, 2009